Yogyakarta
AP 1 Akan Gandeng UMKM Asal DIY Masuk ke NYIA
Selain produk UMKM, Devi juga mengusahakan agar porsi tenant makanan dan minuman (food and beverage) bisa imbang dengan tenant ritel.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Direktur Pemasaran AP 1 Devi Suradji menyatakan keinginannya agar produk UMKM asal DIY bisa memanfaatkan ruang komersil di Bandara Baru Internasional Yogyakarta (NYIA) nantinya.
Devi melihat bahwa produk UMKM asal DIY terbukti berkualitas dan layak untuk dipromosikan.
"Etalase terbaik untuk produk UMKM ya bandara, jadi kita dorong pengembangannya dalam bentuk ritel," jelas Devi di Hotel Tentrem, Rabu (14/11/2018).
Baca: Kenalkan NYIA, Angkasa Pura 1 Undang 150 Mitra Bisnis
Selain produk UMKM, Devi juga mengusahakan agar porsi tenant makanan dan minuman (food and beverage) bisa imbang dengan tenant ritel.
Namun ia tidak menampik bahwa sektor F&B masih menjadi lahan bisnis paling basah, terutama bagi para penumpang di bandara.
"Berdasarkan kajian yang kami lakukan, 60 persen penumpang lebih senang jika ada produk F&B," ungkap Devi.
Baca: Konsep Aerotropolis Tumbuhkan Ekonomi Sekitar NYIA
Menjelang dibukanya NYIA pada Aprik 2019 mendatang, Devi masih terus berdiskusi dengan sejumlah pihak terkait tentang penataan area komersil di dalam bandara.
Pada pertemuan dengan mitra bisnis AP 1 hari ini, Devi menyatakan pihaknya mulai mendiskusikan pola seperti apa yang tepat untuk diterapkan pada bandara baru tersebut.
"Nanti kan yang dibuka pertama destinasi internasional dulu, jadi hari ini mulai kita bicarakan tentang pola bisnisnya," urai Devi.(TRIBUNJOGJA.COM)