Sains
Hubungan antara Media Sosial dan Depresi Diungkap oleh Peneliti
Menurut Melissa G. Hunt, selaku pemimpin riset, penelitian ini jauh lebih komprehensif, ketat, dan lebih valid secara ekologi.
Hasil menunjukkan mereka yang menggunakan sosial media lebih sedikit mengalami penurunan signifikan pada depresi dan kesepian.
Baca: Benarkah Aroma Lavender Mampu Atasi Depresi?
Efek ini sangat terasa bagi orang-orang tekanan lebih saat bekerja.
Bahkan, mengurangi penggunaan sosial media juga mengurangi rasa kesepian.
Menurut peneliti, beberapa literatur yang ada di media sosial menunjukkan ada sejumlah besar perbandingan sosial.
Ketika kita melihat kehidupan orang lain, terutama di Instagram, membuat kita mudah berpikir bahwa kehidupan orang lain lebih indah daripada hidup kita.
Dalam riset ini, peneliti merekrut peserta dengan kisaran usia 18-22 tahun.
Jadi, kita tak bisa dengan mudah menyimpulkan apakah efek yang sama juga berlaku untuk kelompok usia lainnya.
"Saat kita mengurangi waktu untuk menggunakan media sosial, kita sebenarnya telah menggunakan banyak waktu untuk hal-hal yang membuat hidup kita lebih baik," ucap sang pemimpin riset.
Secara umum, peneliti percaya solusi terbaik adalah meletakkan ponsel dan menghabiskan waktu dengan orang-orang di sekitar kita.(TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penelitian Ungkap Kaitan Media Sosial dan Depresi", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/12/150547920/penelitian-ungkap-kaitan-media-sosial-dan-depresi.
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Editor : Glori K. Wadrianto