Tol Bawen Yogyakarta
Jalan Tol Bawen-Yogyakarta Lewati Kawasan Hijau dan Hutan, Begini Kata Menteri PUPR
Proyek jalan tol Bawen-Yogyakarta diakui akan menerjang beberapa kawasan hijau atau hutan yang membentang
TRIBUNjogja.com SLAWI - Proyek jalan tol Bawen-Yogyakarta diakui akan menerjang beberapa kawasan hijau atau hutan yang membentang di wilayah Semarang hingga Yogyakata.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, membenarkan bahwa trase jalan tol Bawen-Jogja akan melewati sepanjang jalur hijau.
"Ya memang sepanjang daerah itu hijau semua, wong hutan. Tapi saya kira bisa tetap dibangun karena itu bukan hutan lindung," kata Basuki saat mendampingi Presiden Joko
Widodo usai meresmikan tol Pejagan-Pemalang Seksi 3 dan 4 di Tegal, Jumat (9/11/2018), dikutip Tribunjogja.com dari Tribunjateng.
Hanya saja menurut Basuki Hadimuljono, di daerah yang akan dilewati trase tol merupakan hutan produksi, bukan hutan lindung.
"Kalau hutan lindung memang susah untuk dibangun semacam tol. Tapi ini hutan biasa," ujarnya.
Saat ini, pihaknya masih melakukan survei dan pemetaan terhadap trase atau jalur- jalur yang akan dilewati jalan bebas hambatan.
Pembangunan jalan tol yang menghubungkann daerah-daerah dari mulai Bawen hingga Yogyakarta tersebut dinilai penting dilakukan.
Pasalnya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu daerah, termasuk sektor pariwisata.
Baca: Koneksi Jalan Tol Bawen-Yogyakarta dan Jogja Outer Ring Road, Pemkab Sleman Kirim Utusan

Baca: Jika Pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta Terlaksana, Magelang Siapkan Exit Tol
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa rencana pembangunan jalan tol Bawen Yogyakarta tidak lepas dari kepentingan masyarakat.
Hal itu ia sampaikan ketika berkunjung ke Kantor Tribun Jogja pada Sabtu (27/10/2018). Terkait rencana jalan tol yang mendapat penolakan dari kalangan DPRD, Ganjar
Pranowo mengatakan semua bisa didiskusikan, bahkan diperdebatkan.
Namun kepentingan masyarakat, tetap harus yang diutamakan.
Menurut Ganjar, kehadiran jalan tol dimaksudkan untuk menumbuhkan sektor pariwisata. Dengan akses yang mudah, maka akan banyak orang datang ke Jawa Tengah.
“Jangan selalu bilang kalau ada tol ekonomi di sekitar mati. Banyak jalan untuk mengreasi hadirnya satu pembangunan. Ini yang harus dilakukan,” ungkapnya.
Pun dengan keberadaan Candi Borobudur. Untuk mengundang wisatawan, harus memperbanyak event. Seperti Borobudur Marathon, semua akan menikmati.
Hotel, guest house sampai rumah warga akan menjadi tempat menginap para tamu. Artinya memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat.