Ini Alasan Tokoh yang Awalnya Berseberangan tapi Kini Mendukung Jokowi

Memang tak ada yang abadi dalam politik. Ada yang awalnya mendukung, kini berseberangan. Ada pula yang awalnya berseberangan, kini mendukung

Editor: iwanoganapriansyah
DOK. KEMENPORA
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menpora Imam Nahrawi, pengusaha Erick Thohir, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 

"Kami ingin meneguhkan kembali Bapak Insinyur Haji Joko Widodo dalam pemilu supaya apa yang telah dilakukan oleh beliau, tetap dapat dilanjutkan, baik sektor ekonomi, sosial, politik, maupun budaya," ujar Hary.

Sebelum menyatakan dukungan, Hary dikenal sebagai oposisi Jokowi. Pada Pilpres 2014, Bos MNC Group ini berada di barisan pendukung Prabowo-Hatta Rajasa.

3. La Nyalla Matalitti

Nama lainnya adalah mantan Ketua PSSI La Nyalla Matalitti yang selama ini jadi pendukung setia Prabowo Subianto.

Ketua Kamar Dagang Indonesia Jawa Timur, La Nyalla Matalitti
Ketua Kamar Dagang Indonesia Jawa Timur, La Nyalla Matalitti ()

La Nyalla sudah menjadi pendukung Prabowo sejak Pilpres 2009 hingga Pilpres 2014. Namun, Ketua Kamar Dagang Indonesia Jawa Timur itu merasa tidak pernah difasilitasi kepentingan politiknya.

Menurut dia, saat Pilkada Jatim 2018, Prabowo tidak juga memberikan rekomendasi untuk dirinya sebagai cagub Jawa Timur.

Akhirnya, La Nyalla berbalik arah menjadi pendukung Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 ini.

"Saya capek jadi oposisi, sekarang dukung yang pasti-pasti saja, yang programnya sudah nyata dan jelas," ujar dia.

4. Ali Mochtar Ngabalin

Politisi Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin
Politisi Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin (KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA)

Ali Mochtar Ngabalin yang selama ini kerap melontarkan kritik dan berseberangan dengan Jokowi, kini masuk ke dalam lingkaran Istana Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin dipercaya menjadi tenaga ahli utama Kepala Staf Presiden (KSP).

"Sepanjang untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, Anda harus meredam seluruh kebencian. Itu pikiranku. Karena itu saya mau datang ke sini (Istana)," kata dia.

5. Tuan Guru Bajang

Nama lainnya, ada mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).

Tuan Guru Bajang (TGB) bersama Imam besar Masjid Syaikh Abdul Qadir Jaelani Bagdad Iraq, Dr Anas Mahmud Kholaf (kanan).
Tuan Guru Bajang (TGB) bersama Imam besar Masjid Syaikh Abdul Qadir Jaelani Bagdad Iraq, Dr Anas Mahmud Kholaf (kanan). (Kompas.com/Fitri)

Pernyataan dukungan TGB terhadap Jokowi sempat menimbulkan keramaian karena TGB adalah anggota Partai Demokrat yang merupakan partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.

TGB menyatakan siap menghadapi berbagai risiko atas sikapnya mendukung kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dua periode.

"Kalau bertentangan dengan partai, saya tetap pada posisi saya, keputusan saya untuk mendukung Bapak Jokowi. Kalau ada risiko atas pilihan itu ya saya akan hadapi," ujar TGB. (Jessi Carina)

.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dari Yusril hingga Hary Tanoe, Mereka yang Berseberangan Kini Merapat ke Jokowi... "

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved