Kisah Inspiratif 2 Bocah Bantul Raih Peraih Medali Emas dan Juara Umum Atletik Tingkat Nasional

Kesulitan yang dihadapi, menurutnya, karena lawan-lawan yang bertanding sangat kuat.

"Kawan-kawan dari NTT dan Jawa Timur kuat banget. Sempat kewalahan. Saya tetap optimis," ujar bocah kelahiran 30 Januari 2007 itu.

Rifda dan Gabrille, pagi itu, tampak bahagia, mereka menunjukkan dua medali, boneka dan piala bergilir yang berhasil direbut sebagai juara umum tingkat nasional.

Pelatih atletik, Ngadiman, mengatakan, kejuaraan O2SN diikuti oleh 34 provinsi seluruh Indonesia.

Ada empat nomor kategori yang dilombakan, yakni sprint gawang, lompat katak, lempar turbo dan formula 1.

"Empat kategori itu, memperebutkan empat emas. Dan dua emas diantaranya, bisa kita rebut," terang Ngadiman, atau biasa dipanggil juga sebagai Maman.

Dua medali emas lain, dikategori sprint gawang dan lompat katak, dijelaskan Maman, dalam kejuaraan itu diraih oleh wakil dari Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat.

Sementara medali emas di kategori lempar turbo dan formula 1, berupa lari rintangan, rol depan, lompat bawah dan zigzag bisa rebut oleh Rifda dan Gabrille sebagai wakil dari DIY.

"Kita tentu sangat bangga. Anak-anak kita bisa meraih prestasi cukup menggembirakan," ungkapnya.

Baca: BPBD DIY Targetkan Seluruh Sekolah di DIY Jadi Sekolah Aman Bencana

Kendala

Perjuangkan Rifda dan Gabrille merebut dua emas tidak diraih dengan mudah.

Menurut Maman, mereka memiliki lawan -lawan yang cukup berat.

Satu diantara lawan yang dinilai cukup berat, diungkapkan Maman, adalah wakil dari Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT dan NTB.

"Empat daerah itu cukup berat," ujarnya.

Meskipun berat, Maman akhirnya bisa bernafas lega, anak didiknya berhasil pulang membawa dua emas dari empat medali yang diperebutkan.