Kulon Progo
Dinpar Kulonprogo Rancang Program 'Live In' di Menoreh
Hal ini sebagai pendukung pesatnya perkembangan destinasi wisata baru berbasis masyarakat.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Pariwisata Kulon Progo tengah merancang program 'Live in' sebagai daya tarik wisata yang baru.
Hal ini sebagai pendukung pesatnya perkembangan destinasi wisata baru berbasis masyarakat.
Kepala Bidang Pemberdayaan Pariwisata, Dinpar Kulon Progo, Sujarwo mengatakan setidaknya ada 88 destinasi wisata baru berbasis masyarakat yang muncul dalam tiga tahun terakhir.
Terutama di kawasan perbukitan Menoreh seperti wilayah Kecamatan Kokap, Girimulyo dan Samigaluh yang mencapai 75 persen dari wisata baru.
"Ini menjadi respon masyarakat yang cepat menangkap peluang untuk menyikapi pembangunan bandara internasional baru dan KSPN Borobudur. Program Live in desa akan mendukung objek-objek wisata baru tersebut," jelas Sujarwo, Selasa (6/11/2018).
Baca: Bahaya Kebakaran di Perbukitan Menoreh
Untuk mewujudkannya, pihaknya menggandeng ASITA dalam identifikasi objek wisata yang ada di Kulon Progo.
Datanya lalu dijadikan pedoman pembuatan paket-paket wisata yang akan dijual kepada wisatawan, termasuk live in.
Pemkab juga akan menganggarkan perbaikan sarana dan prasarana seperti pembuatan toilet duduk yang lebih cocok bagi wisatawan asing.
Dari sisi kesiapan sumber daya manusia di desa wisata, Dispar juga memberikan sertifikasi pemandu wisata kepada 40 orang yang terdiri dari 25 orang bagi pelaku desa wisata dan 15 orang pemandu umum.
Baca: Investor Tunggu Arah Kebijakan Pemkab Kulon Progo
Pemandu desa akan mengelola manajemen pelayanan dan promosi internal sedangkan pemandu melakukan berbagai kegiatan di luar dalam rangka mempromosikan wisata yang dikembangkan masyarakat.
"Semua aspek disiapkan. Tidak hanya eksekutif yang bersiap menyambut bandara baru dan KSPN Borobudur, masyarakat juga harus siap," kata Sujarwo.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Niken Probo Laras mengatakan investasi bidang pariwisata saat ini berkembang pesat.
Warga atau perorangan mengembangkan wisata berbasis potensi lokal.
Hal itu menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap prospektifnya investasi pariwisata seiring akan hadirnya bandara baru dan KSPN Borobudur.(TRIBUNJOGJA.COM)