Kulon Progo

Investor Tunggu Arah Kebijakan Pemkab Kulon Progo

Investasi sektor pariwisata di kawasan perbukitan Menoreh, Kabupaten Kulon Progo, belum banyak berkembang.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
tribun jogja/hamim thohari
Kebun teh di bukit menoreh. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Investasi sektor pariwisata di kawasan perbukitan Menoreh, Kabupaten Kulon Progo, belum banyak berkembang.

Investor masih menunggu perkembangan arah kebijakan pemerintah.

Kepala Bidang Penanaman Modal, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kulon Progo, Robi Ampera mengatakan bahwa kawasan Menoreh sangat potensial untuk dikembangkan sektor pariwisatanya.

Bahkan, beberapa investor perhotelan sudah membebaskan lahan di wilayah Girimulyo.

Namun, mereka cenderung masig menunggu arah kebijakan strategis Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam pengembangan potensi wisata di Menoreh untuk menyambut hadirnya bandara internasional baru dan KSPN Borobudur.

"Karena biasnaya masuknya investasi cenderung mengikuti tren kebijakan pemerintah maupun perkembangan wisaya yang diminati,"kata Robi, Senin (5/11/2018).

Baca: Bahaya Kebakaran di Perbukitan Menoreh

Hanya saja, pengembangan sektor penginapan dan perhotelan di kawasan perbukitan Menoreh juga menemui kendala alam di antaranya potensi terjadinya tanah longsor.

Ia menyebut, beberapa investor sudah melakukan uji kontur tanah di wilayah Menoreh dan hasilnya lahan tidak cocok dibangun bangunan bertingkat karena struktur tanah tidak solid dan berpotensi longsor.

Konsep yang paling layak adalah berupa cottage.

Di wilayah selatan, investasi yang berkembang menurutnya lebih condong kepada segmen rumah makan dan perhotelan.

Setidaknya ada dua operator hotel kenamaan yang sudah mendapat izin dan mulai membangun.

Ada pula investor rest area yang telah mengantongi izin dan tengah menunggu momentum terbaik untuk pengembangan investasinya.

"Kami siap memfasilitasi investor untuk perizinan dan pengadaan tanah,"kata Robi.

Baca: Produk UMKM Kulon Progo Harus Masuk NYIA

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Niken Probo Laras mengatakan investasi di bidang pariwisata saat ini cukup berkembang pesat, termasuk wisata berbasis potensi lokal.

Saat ini setidaknya ada 88 destinasi wisata yang dikembangkan masyarakat secara mandiri.

Hal itu menurutnya menandakan bahwa masyarakat telah menyadari bahwa pariwisata sangat prospektif sebagai investasi dengan adanya bandara dan KSPN Borobudur.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved