Kecelakaan Lion Air

6 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Kotak Hitam atau 'Black Box' Pesawat Terbang

Black box atau kotak hitam adalah benda yang akan menjawab semua pertanyaan terkait penyebab kecelakaan.

Editor: Muhammad Fatoni
IST
Komponen kotak hitam 

TRIBUNJOGJA.COM - Setiap kecelakaan pesawat terjadi, satu benda yang paling dicari adalah black box.

Black box atau kotak hitam adalah benda yang akan menjawab semua pertanyaan terkait penyebab kecelakaan.

Benda ini akan mempermudah pengumpulan informasi dan membantu menganalisis penyebab kecelakaan.

Baca: VIDEO : Detik-detik saat Penyelam Menemukan Kotak Hitam Pesawat Lion Air JT-610

Baca: Kotak Hitam Lion Air JT 610 Dibawa ke KNKT, Investigasi Terus Dilanjutkan

Baca: Detik-detik Penemuan Black Box Lion Air JT 610, Dua Penyelam Jaga Kotak Hitam Tetap Terendam Air

Meskipun begitu, masih banyak yang tak tahu apa black box sebenarnya.

Melansir ABC, berikut 7 fakta soal black box:

1. Tidak berwarna hitam

Meski disebut 'black box', tapi pada kenyataannya benda ini tak bernama hitam, melainkan oranye terang.

Warna ini dipilih agar mudah dicari saat kecelakaan pesawat terjadi.

Warna oranye dianggap akan mudah terlihat di reruntuhan pesawat yang rusak.

2. Terdiri dari dua bagian

Black box terdiri dari dua bagian yaitu rekaman data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) dan rekaman suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR).

FRD merekam kecepatan pesawat, ketinggian, percepatan vertikal dan aliran bahan bakar.

Sedangkan, CVR merekam percakapan yang terjadi di kokpit antara pilot dan kopilot.

Black box menjadi barang yang wajib ada di dalam pesawat, baik komersil, bisnis, militer dan lain-lain.

Benda ini biasanya disimpan di bagian ekor pesawat yang dianggap paling aman jika terjadi kecelakaan.

Komponen kotak hitam
Komponen kotak hitam (IST)

3. Diciptakan orang Australia

Black box diciptakan oleh seorang ahli asal Australia, Dr David Warren.

Dirinya membuat benda tersebut karena cerita masa lalu saat ayahnya mengalami kecelakaan pesawat Bass Strait pada 1934.

Pada awal 1950, Warren memiliki ide untuk membuat alat yang merekam data penerbangan dan percakapan di kokpit.

15 Tahun kemudian, prototipe pertama yang diberi nama "ARL Flight Memory Unit" diproduksi.

Sayang, pemerintah Australia tak merespon serius ide dari Warren.

Hingga akhirnya, black box pertama kali dibuat di Inggris dan Amerika Serikat.

Kotak Hitam Lion Air JT-610 Diangkat Penyelam Intai Amfibi
Kotak Hitam Lion Air JT-610 Diangkat Penyelam Intai Amfibi (KompasTV)

4. Kapasitas penyimpanan

Black box dapat merekam 25 jam data penerbangan dan 2 jam percakapan di kokpit.

Segala jenis suara yang menggambarkan kondisi di dalam pesawat saat itu bisa terekam.

Sebelumnya, black box hanya bisa merekam 30 menit percakapan kokpit, tapi sekarang sudah ditingkatkan.

5. Daya tahan

Tak hanya bisa merekam, black box juga dilengkapi dengan sinyal yang dapat terpancar saat berada di bawah permukaan air.

Sinyal tersebut akan muncul setiap detik selama 30 hari sebelum baterainya habis.

Jika sudah lebih dari 30 hari dan belum ditemukan, maka pencariannya akan menjadi sulit sekali.

Kecanggihan black box lainnya adalah bahwa benda ini tak bisa dihancurkan.

Black box terbungkus titanium atau baja anti karat yang terdiri dari 2 lapisan.

Material ini digunakan agar black box tetap aman meski dalam kondisi mengerikan.

Para peneliti sudah pernah mencoba menghancurkannya.

Mulai dari membakarnya di api dengan suhu 1.100 derajat Celcius, menenggelamkan ke air garam bertekanan tinggi hingga mencelupkannya ke bahan bakar pesawat.

Kotak Hitam Lion Air JT-610 Diangkat Penyelam Intai Amfibi
Kotak Hitam Lion Air JT-610 Diangkat Penyelam Intai Amfibi (Kompas.com)

6. Tak sehebat ponsel

Meski tampak canggih, black box ternyata tak sehebat ponsel.

Benda ini tak bisa digunakan untuk komunkasi, melainkan hanya merekam dan menyimpan data.

Seorang penulis penerbangan di The Guardian mengatakan bahwa Boeing telah mengajukan permohonan agar black box dilengkapi sistem yang bisa mengirim informasi mengenai keberadaan lokasi pesawat. (TribunStyle.com, Anggra)

 

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved