Yogyakarta

Hadapi Revolusi Industri 4.0, UGM Adakan Workshop dan Temu Bisnis Nasional UMKM

Workshop ini diikuti sebanyak 160 pelaku UMKM yang berasal dari Jateng-DIY yang bergerak di bidang makanan, minuman, jasa, kerajinan, dan sebagainya.

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Siti Umaiyah
Deputi Bidang Pengembangan SDM, Kementerian Koperasi dan UKM RI saat menengok stand UMKM di Tara Hotel, Yogyakarta pada Selasa (30/10/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM - Workshop dan Temu Bisnis Nasional UMKM dengan tema Mewujudkan Sinergi Kemitraan UMKM Menuju Usaha Kecil yang Tangguh dan Berdaya Saing di Era Revolusi Industri 4.0 diselenggarakan Universitas Gadjah Mada di Tara Hotel pada 30-31 Oktober 2018.

Dari pantauan Tribunjogja.com, workshop ini diikuti sebanyak 160 pelaku UMKM yang berasal dari Jateng-DIY yang bergerak di bidang makanan, minuman, jasa, kerajinan, dan sebagainya.

Baca: Delapan Juta UMKM Sudah Adopsi Teknologi Digital pada Tahun 2019

Irfan Dwidya Prijambada, Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM mengatakan workshop ini perlu sekali dilakukan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0.

Menurutnya UMKM harus mampu bersaing, yang mana saat ini sistem pemasaran tidak lagi harus melalui face to face.

"UMKM itu lebih kompetitif di era revolusi industri 4.0. Ada masa dimana pemasaran tidak harus lewat face to face, dibawa ke pasar, dititipkan. Sekarang cara menjualnya lewat online. Sehingga bisa menjangkau lebih luas," terangnya.

Irfan menjelaskan untuk menghadapi hal itu, pelaku UMKM juga harus cerdas dalam melakukan pengemasan terhadap produk yang dijual.

"Semisal dia usaha kopi, ya tidak hanya kopi itu saja yang dijual. Namun di dalam kemasan juga diceritakan mengenai historis kopi tersebut. Jadi orang itu kalau minum kopi sambil mikir bahwa dia menyelamatkan lingkungan. Kalau untuk BPOM kan aturannya di depan, story behind nya di belakang," katanya.

Sementara itu, Rulli Nuryanto Deputi Bidang Pengembangan SDM, Kementerian Koperasi dan UKM RI mengungkapkan untuk mengembangkan UMKM, hal yang harus dilakukan salah satunya adalah pengembangan kemitraan.

"Bicara pengembangan UMKM salah satunya pengembangan kemitraan. Apalagi sekarang dihubungkan dengan revolusi industri 4.0, dimana perkembangan teknologi berkembang luar biasa, ada istilah distraktif ekonomi, tapi juga sharing ekonomi berkembang," terangnya.

Menurutnya saat ini, banyak sekali perusahaan besar yang berkerjasama untuk ekspansi usahanya.

Kerjasama itulah salah satu cara untuk menghadapi perkembangan teknologi informasi dewasa ini.

Hal itu pulalah yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM.

"Kita bicara kemitraan, jadi di revolusi industri 4.0 justru yang namanya kerjasama itu relevan. Jangan bicara persaingan, tapi kerjasama. Bisa dilihat saat ini, banyak perusahaan besar yang bekerjasama untuk ekspansi usahanya, saya beri contoh gojek berkembang, terus uber ikut bergabung. Itu salah satu untuk menghadapi perkembangan teknologi informasi dewasa ini," ungkapnya.

Untuk bisa melakukan kemitraan ini, menurut Rulli, ada 3 poin yang harus diperhatikan, yakni pertama adanya kesamaan visi dan misi antara pihak yg bermitra, kedua harus ada kepercayaan, ketiga ada komitmen yang kuat dari pihak yang bermitra.

Baca: Pelaku UMKM Pakualaman Mampu Pasarkan Ribuan Snack per Hari

Selain itu, dia juga mengatakan jika saat ini pelaku UMKM juga harus mengerti mengenai perkembangan media pemasaran.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved