Pendidikan

956 Start Up di 2018, Menristekdikti Sebut Produk Inovasi RI Melonjak Tajam

Sebagai gambaran, Natsir mengungkapkan bahwa pada tahun 2014 publikasi hasil riset di Indonesia mencapai 5250 penelitian.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Menristekdikti RI Muhammad Natsir di pembukaan Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2018, Kamis (25/10/2018) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Menristekdikti RI Muhammad Natsir resmi membuka Inovator Inovasi Indonesia Expo 2018 di Jogja City Mall, Kamis (25/10/2018). Pameran berlangsung hingga 28 Oktober mendatang.

Natsir dalam sambutannya menyebutkan bahwa jumlah produk inovasi hasil riset di Indonesia meningkat pesat dalam waktu 5 tahun terakhir.

"2014 hanya ada 15 start-up. Tahun 2018 data terakhir melaporkan ada 956 start-up, melebihi target," kata Natsir disambut tepuk tangan hadirin.

Sebagai gambaran, Natsir mengungkapkan bahwa pada tahun 2014 publikasi hasil riset di Indonesia mencapai 5250 penelitian.

Baca: Tol Bawen-Yogyakarta Ditolak, Ganjar Pranowo Minta Pansus Riset Ulang

Jumlah ini masih kalah jauh dibanding Thailand (9500), Singapura (18,000), dan Malaysia (28,000) di tahun tersebut.

"Padahal jumlah perguruan tinggi dan dosen kita lebih banyak dari mereka," kata Natsir.

Baca: Kolaborasi Riset LIPI, KLHK, dan Kemenristekdikti Hasilkan Teknologi Identifikasi Kayu Super Cepat

Natsir menambahkan, berkat instruksi Presiden RI Joko Widodo agar inovasi difokuskan pada UMKM, produk hasil riset mampu meningkat.

Ia juga menyebutkan bahwa Indonesia telah mengalahkan Iran yang menciptakan 1000 start up dalam waktu 10 tahun.

"Target kita dalam 5 tahun terhitung dari 2014 ada 1000 start up, dan kita yakin bisa mencapai hal tersebut hingga akhir tahun ini," kata Natsir dengan optimis.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved