Inilah Sang 'Dokter Maut', yang Diduga Memutilasi Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi Arabia

Penyelidikan terbaru dari aparat kepolisian Turki mengindikasikan pemimpin eksekusi jurnalis Jamal Khashoggi, adalah dr Salah al-Tubaigy

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
dr Salah al-Tubaigy 

TRIBUNJOGJA.COM, ISTANBUL - Misteri hilangnya jurnalis Jamal Kashoggi perlahan-lahan mulai terkuak.

Kashoggi yang hilang setelah memasuki Konsulat Saudi Arabia pada 2 Oktober 2018 lalu, tak pernah diketahui lagi keberadaannya. Diduga kuat, ia dihabisi di dalam konsulat.

Dugaan ini diperkuat dengan rekaman dari arloji apple smartwatch yang dipakai Kashoggi. Ia ternyata mengalami penyiksaan yang sangat sadis dan kemudian dibunuh dan dimutilasi.

Baca: Pembakar Masjid di Texas Divonis Penjara 24 Tahun

Adapun penyelidikan terbaru dari aparat kepolisian Turki mengindikasikan pemimpin eksekusi wartawan Washington Post, Jamal Khashoggi, adalah dr Salah al-Tubaigy.

Dia kini dijuliki "dokter maut" atas perannya di operasi kejam pasukan Saudi itu. Salah al-Tubaigy bukan sosok sembarangan.

dr Salah al-Tubaigy
dr Salah al-Tubaigy (IST)

Dia adalah pejabat di Departemen Forensik Kementerian Keamanan Dalam Negeri Kerajaan Saudi Arabia. Pendidikan spesialisnya di bidang patologi forensik didapat di Universirty of Glasgow, Inggris.

Selama tiga bulan ia juga mendalami kursus forensik di Victorian Institute of Forensic Medicine di Melbourne, Australia pada 2015. Pendidikan spesialis di luar negeri itu diperoleh Tubaigy atas sponsor pemerintah Riyadh.

Baca: Pelajar Rusia Menembak Brutal Teman-temannya Dipicu Benci Sekolah dan Gurunya

Dalam kaitan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi di kantor Konsulat Saudi di Istanbul, penyelidik mendapatkan bukti pasti foto dan rekaman video kehadiran Tubaigy dan 14 orang lain ke kota tersebut, dan di komplek konsulat.

Tim eksekutor yang sebagian besar merupakan lingkaran inti pengawal putra mahkota Pangeran Mohammad bin Salman, tiba menggunakan dua jet pribadi. Mereka menginap di sebuah hotel tak jauh dari kantor konsulat.

Setelah Jamal Khashoggi melewati pintu utama konsulat, ia langsung disergap dan digebuki. Ia kemudian dibawa ke sebuah ruangan untuk interogasi cepat penuh aksi penyiksaan. Termasuk memotong jari-jari Jamal.

Para aktivis HAM berdemonstrasi menuntut pembebasan Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Turki
Para aktivis HAM berdemonstrasi menuntut pembebasan Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Turki (IST)

Semua proses itu diawasi dan dipimpin Tubaigy. Hingga kemudian Jamal dibawa ke sebuah ruangan lain, ditidurkan di sebuah meja dan diikat. Ia kemudian disuntik narkoba hingga tak sadarkan diri.

Konsul Jenderal Saudi di Istanbul, Mohammaed al Otaibi menyaksikan keseluruhan kejadian itu, dan sempat memperingatkan agar penyiksaan tak dilakukan di komplek konsulat. Namun Otaibi diancam untuk tidak bertindak aneh-aneh.

Saat Jamal pingsan itu, Tubaigy dibantu sejumlah eksekutor memutilasi tubuh Jamal untuk menghilangkan jejak keberadaan kritikus tajam rezim Raja Salman dan Putra Mahkota yang bermukim di AS itu.

Foto rekaman CCTV menunjukkan posisi terakhir wartawan Jamal Khasoggi (jas gelap) sebelum memasuki kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, sepekan lalu. Jamal tak pernah terlihat lagi keluar dari kantor konsulat tersebut.
Foto rekaman CCTV menunjukkan posisi terakhir wartawan Jamal Khasoggi (jas gelap) sebelum memasuki kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, sepekan lalu. Jamal tak pernah terlihat lagi keluar dari kantor konsulat tersebut. (The Guardian)

Tubaigy sempat meminta para eksekutor bekerja cepat, memasang headphone di telinga dan menyalakan musik saat bekerja. Cerita ini disitir Daily Mail, Kamis (18/10/2018), mengutip laporan Middle East Eye dan media pro-pemerintah di Turki.

Dua hari lalu, pejabat Turki yang enggan disebutkan jati dirinya menyatakan, bukti pasti wartawan Jamal Khasoghi dibunuh di Konsulat Saudi Arabia, telah didapatkan para penyelidik.

Namun demikian bukti apa yang ditemukan, pejabat itu enggan mengungkapkannya. Bukti didapat dari penyelidilan forensik selama 9 jam di dalam komplek Konsulat Saudi di Istanbul, Selasa (16/10/2018) WIB.

Presiden Turki Tayyip Erdogan sebelumnya mengemukakan ada jejak nyata beberapa lokasi yang diduga kuat tempat Khadoggi disiksa dan dibunuh di dalam konsulat, telah dicat ulang belum lama ini.

Penyelidik Turki telah memeriksa rumah tinggal konsul Saudi. Hasil penyelidikan awal menyebutkan, ada dua kendaraan mencurigakan keluar dari konsulat, dua jam setelah Khasoghi masuk ke konsulat tersebut.

Kedua kendaraan jenis van berkaca gelap itu bergerak menuju rumah tinggal konsul dan parkir cukup lama di lokasi tersebut. Diduga kendaraan itu membawa jasad Khasoggi yang telah dimutilasi.

Konsul Saudi Mohammed Al Otaibi telah meninggalkan Istanbul, beberapa jam sebelum penyelidik Turki memasuki rumah dinasnya. Otaibi naik pesawat komersial, konon pulang ke Riyadh.

Menlu AS Mike Pompeo telah bertemu Raja Salman dan Pangeran Mohammad bin Salman di Riyadh. Pompeo khusus datang ke Saudi guna membahas perkembangan kasus Khasoggi. Ia juga mampir di Ankara, bertemu Presiden Erdogan dan Menlu Mesut Cavosuglu.

Washington sejauh ini berusaha keras menjaga sikap dan keputusannya terhadap Saudi, sekutu terdekat AS di jazirah Arab. Presiden Trump sebelumnya mengancam AS bisa menjatuhkan sanksi keras ke Saudi jika terlibat pembunuhan tersebut.

Ancaman Trump direspon keras pejabat tinggi kerajaan di Riyadh. Saudi siap menyambut sanksi AS dan akan membalas dengan berbagai kejutan yang bisa mengguncang Washington.

Terkait kasus Jamal Khasoggi, pihak Riyadh masih terus menyangkal terlibat. Mereka menyatakan, tuduhan keterlibatan Saudi dalam hilangnya Khasoggi tidak berdasar. Namun kedatangan Pompeo disebut telah mengubah sikap Riyadh.

Pemerintah Saudi menyiapkan laporan yang akan mengonfirmasi peristiwa yang menimpa Jamal Khashoggi sebagai sebuah kekeliruan di lapangan, dan tidak ada perintah maupun sangkutpaut dengan kebijakan penguasa Riyadh.

Kesalahan akan ditimpakan ke sejumlah orang yang tidak mungkin lagi menghindari bukti-bukti yang telah didapatkan penyelidik Turki. Jamal akan diumumkan memang meninggal di komplek konsulat Saudi di Istanbul.

Laporan middleeasteye.com pekan lalu, menyebutkan Jamal Khasoggi memang telah dibunuh. Laporan penelusuran itu ditulis jurnalis David Hearst, diperoleh dari sumbernya di Turki.

Pembunuhan Jamal Khasoggi dilakukan sebuah tim yang khusus didatangkan dari Arab Saudi, dan jejak pembunuhan langsung dilenyapkan, termasuk jasad Jamal.

"Kami tahu kapan Jamal terbunuh, di ruang mana ia dibunuh, lalu di ruang mana jasadnya dilenyapkan. Jika tim forensik diizinkan masuk, mereka tahu ke mana harus mencari," kata sumber yang dikutip Hearst.

Sedangkan media Daily Sabah, menyebutkan ada 15 sosok yang terdeteksi masuk ke Istanbul sebelum Jamal hilang. Salah seorang intel itu bernama Maher Abdulaziz M Mutreb. Ia dikenali sebagai salah seorang pejabat intelijen di bawah kontrol Pangeran Mohammed.

Masih menurut Daily Sabah, otoritas Turki menyelidiki dua pesawat jet pribadi yang mendarat di Istanbul sebelum Jamal hilang.

Pesawat itu membawa 15 orang, yang diduga terkait dengan hilangnya Jamal Khasoggi. Ada dugaan Jamal dibawa keluar Istanbul menggunakan pesawat itu juga.

Rombongan itu check-in ke sebuah hotel, diduga Movenpick Hotel, di dekat konsulat sebelum memasuki gedung konsulat saat Jamal Khasoogi ada di dalam bangunan tersebut.

Dua pesawat jet milik perusahaan swasta itu diketahui meninggalkan Istanbul. Satu pesawat langsung kembali ke Arab Saudi via Dubai, satunya transit di Mesir. (Tribunjogja.com/MEE/Haartez/Sputnik/xna)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved