Sleman

Jumilah, Penenun Stagen 1.016 Meter Asal Sleman yang Berhasil Pecahkan Rekor Dunia

Agar tradisi menenun tetpa bertahan, Jumilah bersama para penenun lainnya membuat inovasi berbagai bentuk produk dari kain tenun.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Jumilah (kanan duduk) memperagakan bagaimana ia menenun kain stagen sepanjang 1.016 meter yang berhasil pecahkan rekor MURI 

Jumilah mengungkapkan, per harinya ia bisa membuat 3 stagen dengan panjang masing-masing 10 meter.

"Itu saya jualnya mulai dari Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu," kata ibu rumah tangga ini.

Dalam sebulan, Jumilah mengaku bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 2 juta.

Itu pun kalau memang sedang banyak permintaan.

Ia membuat kain stagen sesuai permintaan saja.

Seperti untuk kain pemecah rekor tersebut.

Modalnya pun ia akui keluar dari kantongnya sendiri.

Lokasi tempat Jumilah menetap ternyata merupakan sebuah sentra produsen kain stagen.

Tidak hanya stagen, warganya pun memproduksi berbagai jenis produk dari kain tenun.

"Tapi kalau yang benar-benar cuma produksi stagen ya dari tempat saya sendiri," ungkap Jumilah.

Langkanya stagen di pasaran sekaligus menurunnya jumlah permintaan membuat usaha Jumilah tersendat.

Ia mengakui kalau kalah saing dengan berbagai jenis pakaian masa kini.

Ia juga mengakui sulitnya regenerasi penenun.

Rata-rata usia penenun di tempatnya sudah berusia di atas 40 tahun.

Namun, Jumilah sendiri menyatakan ingin anaknya menjalani kehidupan lebih baik sehingga tidak mewariskan ilmu tenun kepada mereka.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved