Kota Jogja

Prosesi Jamasan Pusaka di Balaikota Yogyakarta, Momen Mengingatkan Kembali Pesan Raja pada Pemkot

Heroe Poerwadi dipercaya menjadi orang yang membersihkan benda pusaka pemberian Sri Sultan Hamengku Buwono X

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Hasan Sakri Ghozali
Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa tombak Kyai Wijoyo Mukti untuk dikembalikan di tempat penyimpanan seusai dilakukan prosesi jamasan di komplek Balaikota Yogyakarta, Kamis (4/10/2018). 

Meski baru pertama kali melakukan ritual jamasan, Heroe Poerwadi mengaku sudah biasa.

Pasalnya, jamasan identik dengan kegiatan pembersihan ataupun pencucian barang secara rutin.

Sehingga hal tersebut dinilai sebagai kegiatan yang biasa dilakukan.

"Prosesi budaya ini sama dengan umumnya. Setelah dipakai, dicuci, agar bisa dipakai lagi. Sama dengan pusaka, dijamas supaya terjaga, bagus, dan tahan lama," urainya.

Ia mengatakan bawah Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti dibersihkan setiap tahun khususnya pada saat peringatan Hari Ulang Tahun Kota Yogyakarta

"Ini lambang dan harapan Gubernur pada Walikota agar bisa bekerja membawa masyarakat lebih baik hidupnya. Ini seperti pesan kalau sekarang yang disampaikan melalui WA, SMS, dan senagainya. Kalau Raja memberikan pesannya dalam bentuk pusaka. Agar kita ingat pesan itu, maka kita bersihkan," tandasnya.

Jamasan yang selalu bertepatan dengan HUT Kota Yogyakarta tersebut, diharapkan Heroe dapat sekaligus menyegarkan aparat terkait pesan untuk membawa Kota Yogya menjadi lebih baik lagi.

"Masih ada banyak PR di usia 262 tahun ini. Mulai dari kesenjangan, infrastruktur agar lebih lengkap sehingga menunjang predikat wisata kota, serta penataan view Yogya," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved