SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Terapkan Ekstrakurikuler Adiwiyata

Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri

TRIBUNJOGJA.COM - Momentum Milad ke-68 digunakan oleh SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta (Muha) untuk mengukuhkan diri dengan mendirikan ekstrakulikuler Adiwiyata.

Selama ini, program Adiwiyata sudah banyak dilaksanakan di berbagai sekolah, namun belum ada yang menjadikan Adiwiyata sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler.

Ekstrakulikuler Adiwiyata di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta rencananya akan dimulai pada tahun ajaran baru mendatang.

Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Slamet Purwo menyampaikan, ide pencanangan Ekstrakulikuler Adiwiyata ini berasal dari para guru, yang kemudian direalisasikan dalam momentum Milad.

"Kita kukuhkan dan kita wujudkan eksul di tahun ajaran baru," ujar Slamet pada Selasa (2/10/2018).

Baca: Peringati Hari Batik Nasional, Siswa SMP Negeri 1 Bantul Gelar Fashion Show Batik di Jalanan

Dijelaskan Slamet, pencanangan Ekstrakulikuler Adiwiyata ini merupakan pengaplikasian program Sekolah Adiwiyata tingkat Kota Yogyakarta yang telah diterapkan sekolah sejak beberapa tahun terakhir.

Ekstrakurikuler Adiwiyata ini sekaligus branding SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta sebagai Sekolah Adiwiyata.

"Yang pertama branding Sekolah Adiwiyata. Kedua, untuk memfokuskan anak biar tekun di bidang itu. Kita fokus menangani kebersihan lingkungan, mengelola sampah menjadi barang berharga, barang-barang yang kita manfaatkan di bidang enterpreneurship," lanjutnya.

Dalam menjalankan Ekstrakurikuler Adiwiyata, sekolah akan dibantu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan Balai Lingkungan Hidup.

Sementara itu, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (PWM) DIY, Arif Budi Raharjo mengatakan, pihaknya sangat mendukung segala inovasi yang telah dilakukan Muha.

Baca: AirNav Indonesia Buka Lowongan Kerja Bulan Oktober 2018, Kunjungi Jadwal Job Fair Ini

Menurut dia, sebagai sekolah swasta, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta harus terus berinovasi.

"Bagus sekali ada eksul Adiwiyata, karena sekolah sudah lama membranding sekolah cinta lingkungan dan pas sekali," kata Arif.

Ia melanjutkan, selain Sekolah Cinta Lingkungan, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta juga sebagai sekolah riset.

Menurut Arif, dengan adanya Ekstrakurikuler Adiwiyata, para siswa sudah mulai disadarkan pada kepedulian lingkungan.

Sehingga bukan hanya sekadar pengenalan saja tapi juga didasarkan pada keilmuan dan riset yang menjadi dasar tindak lanjutnya.

"Muha menjadikan ekskul, berarti nanti ada pengembangan kurikulum. Sehingga membawa standar cinta lingkungan yang diwujudukan nyata dalam aksi kepedulian lingkungan," ucapnya.(tribunjogja)