Pasca Gempa Palu, 1.425 Napi dan Tahanan Kabur dari Sel
Total warga binaan di rumah tahanan dan Lapas di Sulawesi Tengah sebanyak 3.220 orang. Dari jumlah tersebut, hanya tersisa 1.795 orang
TRIBUNJOGJA.COM - Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami menyebut, total warga binaan di rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan di Sulawesi Tengah sebanyak 3.220 orang. Dari jumlah tersebut, hanya tersisa 1.795 orang yang tetap berada di dalam tahanan.
Menurut Utami, sisanya keluar dari lapas dan tahanan tak lama setelah gempa bumi terjadi di Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018).
"Sampai saat ini, ada 1.425 warga binaan yang tidak ada di tempat," ujar Utami dalam jumpa pers di Gedung Ditjen Pemasyarakatan Jakarta, Senin (1/10/2018).
Menurut Utami, ada empat lokasi yang warga binaannya meninggalkan tempat tak lama setelah terjadi gempa.
1. Lapas Palu
Memiliki kapasitas 210 orang. Saat terjadi gempa, Lapas diisi 581 warga binaan. Hingga Senin pagi, tercatat hanya tinggal 66 orang yang masih bertahan di Lapas.
2. Rutan Palu
Berkapasitas 120 orang. Saat terjadi gempa, Rutan berisi 463 warga binaan. Hingga Senin pagi, hanya tersisa 53 orang di dalam tahanan.
3. Rutan Donggala
Berkapasitas 108 orang. Saat gempa, Rutan berisi 333 warga binaan. Hingga saat ini, Rutan dalam keadaan kosong.
4. Lapas Perempuan Palu
Memiliki kapasitas 100 orang. Saat gempa terjadi, Lapas berisi 84 warga binaan dan tiga bayi. Saat ini, Lapas hanya tersisa 9 warga binaan.
5. Lembaga Pembinaan Khusus Anak Palu
Berkapasitas 100 orang. Saat terjadi gempa berisi 29 anak. Saat ini, hanya tersisa 5 anak. (Abba Gabrillin)
.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Gempa di Sulteng, 1.425 Napi dan Tahanan Tak Berada di Sel",
