Gunungkidul

Para Siswa SMPN 3 Wonosari Gelar Doa Bersama dan Galang Dana untuk Korban Gempa Palu-Donggala

Kepala SMPN 3 Wonosari, Mulyadi, mengatakan kegiatan tersebut merupakan perwujudan nawacita pendidikan.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Wisang Seto Pangaribowo
Doa bersama dan penggalangan dana digelar oleh guru dan siswa SMPN 3 Wonosari, di lapangan sekolah setempat, Senin (1/10/2018) 

Laporan Reporter Tribunjogja.com, Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Gempa 7,7 skala richter (SR) diikuti gelombang tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, mengundang empati dari guru serta siswa SMPN 3 Wonosari.

Mereka pun tergerak untuk menggelar penggalangan dana dan salat Gaib yang dilaksanakan para siswa muslim, serta doa bersama yang digelar oleh siswa beragama Kristiani, Senin (1/10/2018).

Kepala SMPN 3 Wonosari, Mulyadi, mengatakan kegiatan tersebut merupakan perwujudan nawacita pendidikan.

"Kegiatan ini perwujudan dari berbagai aspek, mulai dari religius, gotong royong, integritas, dan juga nasionalis," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan ini diawali dengan salat gaib bagi para siswa beragama Islam, sedangkan siswa beragama kristiani menggelar doa bersama.

"Kegiatan ini diikuti oleh 576 siswa, karena tempat tidak mecukupi, salat gaib dibagi menjadi 2 tempat, satu di masjid sekolah dan satunya masjid di sebarang sekolah, setelah melakukan salat gaib lalu diadakan penggalangan dana," imbuhnya.

Ia berharap dengan penguatan pendidikan karakter dapat menjadi bekal bagi generasi penerus bangsa, dan dengan bekal tersebut bangsa Indonesia dapat disegani bangsa lain.

Seorang murid yang mengikuti kegiatan ini, Afif Asyam Nurrohman, mengatakan dirinya terharu dengan kondisi korban di Palu dan Donggala setelah diguncang gempa dan tsunami.

"Penggalangan dana sosial, untuk sekadar memberikan bantuan, sebelumnya kami lakukan salat gaib untuk mendoakan korban meninggal. Kami bangga bisa membantu korban gempa Palu dan Donggala," katanya.

Ia mengaku sebelumnya juga pernah melakukan penggalangan dana seperti ini, yaitu saat gempa Lombok beberapa waktu lalu.

Siswa lainnya, Archandra Ayu Arwidia, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas sesama bangsa Indonesia.

"Doa yang dipanjatkan tadi semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan oleh Tuhan Yang Maha Esa," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved