Yogyakarta
Ziarah ke TMP Kusumanegara, Panglima Tegaskan TNI Harus Netral Saat Pemilu
TNI sudah mengeluarkan buku saku yang bisa digunakan oleh prajurit di lapangan terkait apa saja yang harus ditaati dan dilaksanakan.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan seluruh prajurit Tentara Nasional Indonesia haruslah netral dalam Pemilihan Presiden dan Pemilihan Calon Legislatif yang akan berlangsung pada April 2019 mendatang.
Dalam kunjungannya dalam ziarah di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, pada Kamis (20/9/2018), Penglima mengungkapkan jika dirinya sudah mengeluarkan buku saku yang bisa digunakan oleh prajurit di lapangan terkait apa saja yang harus ditaati dan dilaksanakan.
Panglima mengungkapkan, jika dari anggotanya ada yang melanggar, maka sangsi yang berat akan diberikan.
"Kita semua akan serahkan kepada kepolisian terkait mekanisme. Netralitas pasti, saya juga sudah mengeluarkan buku saku untuk prajurit di lapangan, apabila ada yang melanggar sangsinya sangat berat," terangnya pada Tribunjogja.com.
Hadi juga mengatakan jika masyarakat dan media harus secara aktif mengawasi anggotanya.
Apabila ada yang melakukan pelanggaran maka harus segera dilaporkan untuk nantinya ditindaklanjuti.
"Saya minta agar rekan media kalau melihat prajurit yang melanggar silahkan lapor. Akan kita tindaklanjuti. Sangsinya sangat tegas, karir sanksinya," ungkapnya.
Panglima juga mengatakan, jika dari anggotanya ada yang ingin menjadi tim sukses, maka harus pensiun terlebih dahulu.
"Kalau mau jadi tim sukses ya harus pensiun. Kalau masih TNI sama sekali tidak boleh berbuat apa-apa berkaitan dengan pemilu," terangnya.
Mengenai ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Panglima menerangkan selain bertujuan untuk memperingati HUT TNI, juga sebagai media untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah membangun NKRI dan membesarkan TNI.
"Ziarah ini adalah dalam \rangkaian kegiatan hari ulang tahun TNI ke 73. Kegiatan ini merupakan tradisi yang kita laksanakan setiap tahun, maknanya adalah untuk mendapatkan nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh pendahulu bangsa Indonesia dalam rangka membesarkan TNI dan membangun NKRI," terangnya.
Hadi mengatakan, selain di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, dirinya juga melakukan ziarah ke Malam Soekarno di Blitar, Makam Abdurahman Wahid, Makam Jenderal Besar Soeharto, serta Jenderal Besar Soedirman.
Tidak hanya itu, untuk mengenang jasa pahlawan, Panglima mengungkapkan saat ini pihaknya juga tengah melakukan perbaikan-perbaikan di beberapa museum
Museum tersebut antara lain Museum Jenderal Besar Soedirman di Gunungkidul, Satri Mandala di Jakarta, serta Museum di Yogyakarta.
"Kita rehab karena setiap tahun seluruh taruna akademi TNI diadakan rute kunjungan museum. Kita perbaiki dan tata museum tersebut agar ketika taruna masuk ke museum sudah tahu gambaran bagaimana perjuangan ketika Jenderal Besar Soedirman melakukan gerilya ke Gunungkidul. Selain itu kita secara rutin menambah koleksi yang saat ini ada di Belanda," terangnya. (*)