Adu Spesifikasi iPhone X vs Samsung Galaxy S9 Plus, Canggih Mana?

Kedua iPhone baru dari Apple tersebut dilengkapi oleh prosesor A12 Bionic Chip, dengan kemampuan 15 persen lebih baik dibandingkan iPhone X dan Neural Engine untuk mendukung penggunaan kecerdasan buatan, Machine Learning, dan Augmented Reality (AR).

Sedangkan Samsung Galaxy S9 Plus dan Note 9 didukung oleh Snapdragon 845, yang merupakan prosesor terbaru dari Snapdragon.

Karena belum adanya spesifikasi lebih detail mengenai kapabilitas dari A12 Bionic Chip, mari gunakan perbandingan dari iPhone X yang menggunakan A11 Bionic Chip.

Menurut tes Antutu Benchmark antara iPhone X dan Samsung Galaxy S9 Plus, Samsung menang skornya dengan perbedaan sekitar 21,8%.

Bila melihat klaim A12 Bionic Chip lebih baik 15 persen dari iPhone X, maka Samsung Galaxy S9 Plus masih lebih tinggi skor benchmark-nya.

Namun, tentu saja semua itu masih belum pasti karena belum adanya hasil tes yang kredibel dari iPhone Xs dan iPhone Xs Max.

Sedangkan untuk fitur Neural, ternyata Snapdragon 845 juga telah dilengkapi oleh kapabilitas Neural Processing Engine karena adanya Qualcomm Hexagon 685 DSP.

Akan tetapi satu hal yang membuat iPhone X lebih unggul dibandingkan Samsung Galaxy S9 Plus adalah iPhone lebih mulus mengeksekusi beragam aplikasi ketika digunakan.

Untuk media penyimpanan data, samsung Galaxy S9 Plus hanya memiliki 64GB sedangkan iPhone Xs dan Xs Max memiliki opsi untuk menggunakan storage 64GB, 256GB, dan 512GB.

Samsung Galaxy Note 9 mampu menandingi besaran storage tersebut dengan opsi 128GB dan 512GB, menyamakan kedudukan dengan iPhone Xs.

Berbicara mengenai kamera belakangnya, semua smartphone yang kami bahas memiliki kedudukan yang sama, yaitu dual kamera dengan kemampuan 12 Mega Pixel (Wide).

Sedangkan untuk kamera depannya, iPhone Xs dan iPhone Xs Max memiliki 7 Mega Pixel sedangkan Samsung keduanya memiliki 8 Mega Pixel.

Keuntungan yang dimiliki iPhone Xs adalah fitur mengatur kedalaman foto atau Depth of Field setelah mengambil foto, bukan sebelumnya seperti kebanyakan kamera lain.

Walaupun Apple mengklaim fitur ini tidak bisa dilakukan oleh kamera lain, ternyata teknologi tersebut pertama kali sempat diawali oleh perusahaan kamera Lytro pada 2012 dan sempat diadopsi oleh smartphone Android dari Huawei dan Nokia.

Ketahanan baterai tentunya menjadi perhatian pula untuk smartphone, terutama untuk perangkat yang akan menemanimu seharian.