Mengapa Malam 1 Suro Dikaitkan dengan Hal Mistik? Ini Sejarah dan Asal-usulnya dalam Budaya Jawa

Pada malam 1 Suro para penganut Kejawen (kepercayaan tradisional masyarakat jawa) akan menyucikan dirinya

Editor: Muhammad Fatoni
dok.tribunjogja/yudha kristiawan
Tradisi Lampah Budaya Mubeng Beteng, sejumlah abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat membawa klebet (bendera), Jumat (22/9/2017) dini hari. 

Dalam kepecayaan Kejawen, bulan Suro memang dianggap istimewa.

Muhammad Sholikhin dalam buku Misteri Bulan Suro Perspektif Islam Jawamenjelaskan, penganut Kejawen percaya bulan tersebut merupakan bulan kedatangan Aji Saka ke Pulau Jawa.

Aji Saka kemudian membebaskan rakyat Jawa dari cengkeraman mahluk gaib raksasa.

Selain itu bulan ini juga dipercayai sebagai bulan kelahiran huruf Jawa.

Baca: Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram dan Kata-kata Mutiara Cocok Dikirim Lewat WhatsApp

Baca: Doa Muharram Latin dan Arab - Bacaan Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Dibaca Setelah Ashar dan Magrib

Baca: Puasa Sunnah Asyura di Bulan Muharram, Seperti Ini Bacaan Niat, Keutamaan dan Waktu Pelaksanaannya

Kepercayaan tersebut ternyata terus turun menurun hingga saat ini.

Bahkan sebagian kalangan menganggap bulan Suro, terutama malam 1 Suro punya nilai mistis tersendiri atau cenderung dianggap angker.

Malam 1 Suro 2018 akan diperingati pada Senin 10 September malam sebab 1 Muharam  jatuh pada Selasa 11 September. (*/intisari.grid.id)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved