Ahmad dan Reza, Kakak-Adik Penderita Hidrosefalus di Bantul Butuh Uluran Tangan Anda
Disaat anak se-usia mereka sedang senang-senangnya bermain dan berlari. Ahmad dan Reza hanya bisa terbaring diatas tempat tidur
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Mona Kriesdinar
Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL- Sumini tak kuasa menahan air matanya. Isak tangis perempuan berusia 40 tahun itu akhirnya pecah, ketika menceritakan kondisi anaknya, Ahmad Nurrova (10) dan Reza Gionino (7).
Ahmad dan Reza, kedua anak Sumini menderita hidrosefalus. Penyakit yang diakibatkan karena ada tumpukan cairan didalam rongga otak.
Disaat anak se-usia mereka sedang senang-senangnya bermain dan berlari. Ahmad dan Reza hanya bisa terbaring diatas tempat tidur.
Tangan beserta anggota tubuh Ahmad dan Reza terlihat sangat ringkih. Hanya kedua matanya yang tampak seseklai mengerlip.
Sumini mengungkapkan, semenjak suaminya, Wagiran meninggal dunia, keduanya anaknya itu tidak bisa lagi menjalani pengobatan. Karena tak ada biaya dan hidup dalam keterbatasan.
"Karena kerepotan, jadi nggak bisa terapi dan kontrol. Hanya ditunggu dirumah. Saya pengen anak saya sembuh, tetapi biaya nggak punya," tuturnya.
Sumini merupakan janda dengan lima orang anak. Selama ini, ia menumpang hidup di rumah orang tuanya, Walgianto dan Waginah.
Menjalani profesi sebagai tukang bangunan dan penjual tempe, kehidupan Walgianto dan Waginah juga sangat sederhana.
Mereka tinggal di sebuah rumah kecil sederhana, beralaskan plester (adukan semen) di Padukuhan Rejosari, Desa Terong, Dlingo, Bantul.
Untuk menyambung hidup dan kebutuhan sehari-hari lima orang anaknya, Sumini bekerja sebagai seorang penjahit. Namun, hasil yang didapat jauh dari kata cukup.
"Saya menjahit, tapi nggak cukup untuk hidup sehari-hari. Karena penghasilan tidak pasti. Padahal kebutuhan banyak untuk anak-anak sekolah," terang dia.
Sumini menanggung beban hidup lima orang anak. Anak pertama bernama Kelik Mustofa (19), baru lulus SMK dan saat ini sedang training pekerjaan di Giwangan, Yogyakarta.
Anak kedua, Anggit Wahyu Aji, duduk di bangku kelas tiga SMP. Anak ketiga Ahmad dan keempat Reza, keduanya sakit hidrosefalus sejak kecil.
Sementara anak terakhir, si bungsu bernama Syifa Septiana, masih duduk di bangku PAUD.
Di ceritakan Pustini (40), salah seorang tetangga Sumini menceritakan, Ahmad dan Reza merupakan anak ketiga dan keempat Sumini.
Reza Gionino sejak lahir sudah sakit hidrosefalus. Sedangkan Ahmad Nurrofa, anak ketiga Sumini, ketika lahir kondisinya normal seperti bayi pada umumnya.
"Namun ketika satu bulan setelah lahir, Ahmad Nurrova mulai sakit. Kepalanya terus membesar. Saat ini hanya terbaring," terangnya.
Bupati Berkunjung
Terkait kondisi Ahmad dan Reza, Bupati Bantul sudah melakukan kunjungan ke kediaman Sumini. Dalam kunjungan tersebut Suharsono menyerahkan sejumlah bingkisan dan uang tali asih.
Ia mengaku trenyuh melihat langsung kondisi Ahmad dan Reza serta kehidupan keluarga Sumini.
"Saya sangat trenyuh. Saya tergugah (dengan hidup Sumini). Betapa sulitnya memikirkan anak-anak. (Makanya) saya terjun langsung, saya beri masukan saya beri arahan. Sebagai orang tua itu, anak harus disayang . Semuanya diterima, sudah menjadi kehendak Allah," ujar Bupati.
Dalam kesempatan ini pula, Suharsono mengaku akan memberikan sejumlah bantuan baik dari sisi kesehatan maupun pendidikan untuk keberlangsungan anak-anak Sumini.
"Ketika nanti mau berobat saya minta untuk calling puskemas. Karena kedua anaknya itu kan lama tidak kontrol. Tak suruh untuk diantar ke rumah sakit Harjo Lukito, yang dekat sini. Saya sudah telfon perawatnya untuk merawat kedua anaknya itu," ungkap dia.
Sementara untuk anak-anak Sumini yang masih sekolah, Suharsono mengaku sudah meminta untuk segera diurus prosesnya, supaya secepatnya bisa diusulkan gratis. (*)