Cerita dari Mayor Yudha, Putra Srandakan yang Jalankan Misi PBB di Daerah Konflik Sudan

Seorang perwira TNI AU kelahiran Srandakan, Bantul, membagi pengalaman tugas internasional pertamanya di Sudan Selatan.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
DOK Pri
Mayor Kal Yudha Siswahyudi ST ketika bertugas di Sudan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seorang perwira TNI AU kelahiran Srandakan, Bantul, membagi pengalaman tugas internasional pertamanya di Sudan Selatan.

Mayor Kal Yudha Siswahyudi ST sejak Desember 2017 mengikuti misi Peace Keeping Forces PBB tergabung dalam UNMISS di negeri Afrika yang dilanda konflik itu.

Atas kontribusinya selama membantu mengamankan dan mendamaikan pihak berkonflik, ia bersama anggota lain pasukan PBB dari Indonesia, ia mendapatkan penghargaan dari pemerintah Sudan Selatan.

Penghargaan tersebut berupa medali atas kontribusinya dalam mendukung proses perdamaian  di Sudan Selatan, dan selama bertugas di National Joint Operation Center (NJOC).

Mayor Kal Yudha Siswahyudi ST bersama keluarga
Mayor Kal Yudha Siswahyudi ST bersama keluarga (DOK Pri)

Yudha Siswahyudi selama ini bertugas di Lanud Adisutjipto Yogyakarta. Ia sempat cuti dan pulang dari Sudan Selatan, dan membagikan sejumlah pengalamannya.

Yudha yang kini sudah kembali ke Sudan, mengatakan, ia bertugas di Kota Juba, ibukota negara itu. Tugasnya sebagai Liaison Officer (LO) di National Joint Operation Center (NJOC ).

NJOC didirikan sebagai wujud dari perjanjian damai antara pihak-pihak yang bersengketa dan mempunyai tugas  utama coordination dan deconflict.

Dari tugas tersebut tentunya sangat  banyak yang harus dilaksanakan terutama untuk bisa berkomunikasi kepada semua pihak dan menjembatani apa yang menjadi keinginan dari pihak-pihak yang bersengketa di Sudan Selatan.

"Kita lah orang pertama yang mendapatkan tugas tersebut di UNMISS. Bisa dibilang  “mbabat alas”," kata Yudha.

Penuturan dituliskan kembali oleh Letkol Sus Gianto, Kapentak Lanud Abdurahman Saleh, yang berkomunikasi dengan Mayor Yudha saat cuti di Yogya.

Mayor Kal Yudha Siswahyudi ST ketika bertugas di Sudan
Mayor Kal Yudha Siswahyudi ST ketika bertugas di Sudan (DOK Pri)

Menurut Yudha, masa-masa awal penugasan, sangatlah menegangkan untuk langsung bisa bertemu dengan para komandan pasukan di daerah yang masih dianggap rawan.  

Namun berkat pendekatan yang tepat, saling menghargai dan komunikasi yang baik akhirnya persahabatan terjalin dengan baik.

Tidak jarang, lanjut Yudha, LO NJOC  harus langsung berhadapan dengan para pihak yang berseteru di lapangan dan bertugas sebagai mediator.

Ia menambahkan, salah satu keberhasilan LO NJOC adalah berhasil menghubungkan Komandan Regional Protection Force  (RPF) UNMISS dengan Komandan Tiger Division di kota Juba.

RPF UNMISS mempunyai tugas untuk mengamankan ibu kota Sudan Selatan itu, begitu juga Tiger Division juga mempunyai tugas sama dari pemerintah Sudan Selatan. 

Namun selama misi PBB ini berlangsung belum ada koordinasi yang nyata dari kedua pihak tersebut, bahkan PBB belum bisa masuk ke markas besar Tiger Division.

Berkat komunikasi LO NJOC,  akhirnya kedua komandan dapat bertemu guna melaksanakan koordinasi dan merancang kegiatan ke depan.

Selain itu LO NJOC juga berhasil menghubungkan antara RPF dengan Markas Besar SPLA dan bisa dibilang orang pertama dari UNMISS yang bisa masuk ke SPLA HQ di Billpam.

Setelah itu banyak permintaan dari para pejabat UNMISS untuk dihubungkan dengan para pejabat baik sipil atau militer yang berada di Juba.

Selain itu apabila ada konflik atau perseteruan antara pasukan PBB dan pasukan setempat baik itu pemblokiran jalan saat patroli, incident report, SOFA violation dan tindakan kejahatan, LO NJOC harus segera berkoordinasi dengan pihak terkait dan mencari solusi.

Alumus Akademi Angkatan Udara (AAU) 2004 tersebut mendapatkan medali penghargaan pasukan perdamaian karena   dianggap berhasil melaksanakan tugas sebagai pasukan penjaga perdamaian di negara berkonflik itu.  

Selain itu juga pemerintah Sudan Selatan memberikan memberikan medali penghargaan atas kontribusinya dalam mendukung   proses perdamaian di Sudan Selatan dan selama bertugas di NJOC.

Yudha berharap ke depan kondisi keamanan di Sudan Selatan semakin membaik sehingga pembangunan demi kesejahteraan masyarakan Sudan Selatan dapat terwujud.

Putra Bantul ini sebelumnya tidak berpikir sama sekali akan turut berkontribusi di dunia internasional untuk bidang perdamaian. 

Dia menyelesaikan pendidikan SD Mangiran,  SLTP di Srandakan dan SMA Negeri I Teladan Yogyakarta, serta S1 Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi TNI AL (STTAL).(Tribunjogja.com/*/ xna)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved