Ular

Pertarungan Mematikan Ular Piton Vs King Kobra, Siapa Pemenangnya?

Seekor king kobra berusaha melepaskan diri dari lilitan ular piton. King kobra tersebut kewalahan dengan kuatnya lilitan ular piton

youtube
Ilustrasi: King Kobra vs Piton 

1. Jangan membuang waktu

Jangan menyerahkan pengobatan kepada bukan ahlinya.

Segeralah bawa korban ke rumah sakit. Korban harus beristirahat sebanyak mungkin.

2. Fasilitas rumah sakit lengkap

Pastikan rumah sakit tersebut dilengkapi dengan peralatan untuk membantu pernapasan, pemantauan jantung dan keadaan darurat resusitasi.

Ini untuk mengatasi efek gagal pernafasan dan jantung akibat gigitan cobra atau krait.

Korban kemungkinan juga akan membutuhkan fasilitas untuk menangani transplantasi darah, plasma dll dan dialisis.

Dalam hal ini gigitan oleh ular berbisa atau colubrid yang dapat menyebabkan gagal ginjal.

3. Bawa ular bersama korban

Mintalah seseorang untuk menemukan dan membawa ular beserta korban ke rumah sakit tersebut.

Jika tak memungkinkan, coba minta korban untuk mendeskripsikan ular yang telah menggigitnya.

Rumah sakit di Indonesia biasanya tidak memiliki staf yang memiliki pengetahuan lebih mengenai jenis-jenis ular.

Sehingga gambaran mengenai ular tersebut akan sangat membantu staf rumah sakit untuk mengidentifikasikan gejala yang akan dialami korban.

4. Antivenin

Antivenin (antivenom) hanya boleh digunakan jika dibuat dari spesies yang sama dan berasal dari negara yang sama dengan ular.

Perawatan antivenin berisiko karena ada itu biasanya menyebabkan reaksi alergi yang parah dan hanya sepadan jika dilakukan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved