Tahukah Kamu, Ribuan Ular Paling Mematikan Bersarang di Pulau Terlarang Ini

tempat yang juga disebut sebagai Pulau Ular ini memang berisi ribuan jenis ular paling mematikan di dunia

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Pulau Ular, Ilha da Queimada Grande_1 

TRIBUNJOGJA.com - Setiap orang mungkin bisa saja mengagumi keindahan pulau bernama Ilha da Queimada Grande ini. Meski demikian, hanya sedikit diantaranya yang berminat mengunjunginya. Wajar saja, tempat yang juga disebut sebagai Pulau Ular ini memang berisi ribuan jenis ular paling mematikan di dunia !

Adapun pulau ini berada di lepas pantai Brasil di Samudera Atlantik. Sekitar 90 mil dari Pantai Sao Paulo.

(Baca: Saat Perut Piton Robek Tertusuk Duri Landak yang Dimangsanya)

Pulau yang berada di bawah pengelolaan Kota Peru di Negara Bagian Sao Paulo tersebut memiliki kontur yang lengkap. Mulai dari batuan karang, hutan hujan, bukit dan kawasan pantai.

Pulau Ular, Ilha da Queimada Grande_1
Pulau Ular, Ilha da Queimada Grande

Tempat inilah yang merupakan pulau bagi Ular Viper Emas yang sudah terancam punah. Dan rumah bagi sekitar 4000 ular paling berbisa di seluruh dunia. Ular Viper sendiri mampu membunuh seseorang hanya dalam waktu kurang dari satu jam.

Banyak rumor yang beredar tentang betapa bahayanya pulau ini.

(Baca: Hati-hati, Ini 7 Lokasi Favorit Persembunyian Ular di Rumah)

Semisal kisah tentang seorang nelayan yang terdampar di pulau tersebut. Ia masuk ke hutan untuk mencari pisang untuk dimakan. Namun, beberapa hari kemudian nelayan malang ini ditemukan mati dalam genangan darah di perahunya dengan luka bekas gigitan ular di sekujur tubuh.

Sementara itu, dalam kurun waktu tahun 1909 hingga 1920-an, beberapa orang memang pernah mendiami pulau ini untuk mengelola mercusuar. Namun menurut cerita penjaga mercusuar terakhir bersama dengan seluruh keluarganya ditemukan mati setelah kawanan ular merayap masuk ke rumahnya melalui jendela.

Beberapa orang mengklaim bahwa ular-ular ini sengaja ditempatkan oleh bajak laut untuk melindungi harta rampasan yang disembunyikan di pulau ini. Nyatanya, populasi ular di pulau itu berevolusi selama ribuan tahun tanpa campur tangan manusia.

(Baca: Ular Piton Pun Kalah Besar dengan Monster Ular yang Satu Ini)

Sekitar 11 ribu tahun lalu, permukaan air laut naik hingga mengisolasi pulau ini. Menyebabkan spesies ular yang tertinggal di pulau ini kemudian hidup dan berkembang, beranak pinak, dan berevolusi menurut kondisi habitatnya.

Pulau Ular, Ilha da Queimada Grande_1
Pulau Ular, Ilha da Queimada Grande_1 ()

Ular yang akhirnya terdampar di Ilha da Queimada Grande tidak memiliki pemangsa tingkat dasar, yang memungkinkan mereka bereproduksi dengan cepat.

Satu-satunya tantangan mereka yakni tidak memiliki mangsa di daratan.

Untuk menemukan makanan, ular itu harus merayap ke atas pohon, memangsa burung migran yang mengunjungi pulau ini selama migrasi panjang.

Seringkali, ular menguntit mangsanya, menggigit dan menunggu racun untuk melakukan tugasnya sebelum melacak mangsa lagi.

(Baca: Delapan Kali Selamat dari Gigitan Ular Kobra, Tapi Kali Ini Abu Zarin Bernasib Tragis)

Tapi ular viper emas yang sangat berbisa tidak dapat melacak burung yang mereka gigit — jadi sebaliknya mereka mengembangkan racun yang sangat kuat dan efisien, tiga hingga lima kali lebih kuat daripada ular daratan lainnya — yang mampu membunuh sebagian besar mangsa (dan melelehkan daging manusia) hampir seketika.

Oleh karena bahaya tersebut, pemerintah Brasil mengontrol ketat kunjungan ke Ilha da Queimada Grande. Ular di pulau itu berada dalam jumlah yang sangat besar, sehingga beberapa perkiraan mengklaim bahwa ada satu ular untuk setiap meter persegi di beberapa tempat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved