Kali Pertama Sejak 2014, Pasukan Suriah Kibarkan Bendera di Dataran Tinggi Golan
Pasukan Suriah berhasil mengibarkan bendera negara di Dataran Tinggi Golan
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM, BEIRUT - Pasukan Suriah untuk pertama kali sejak 2014, masuk dan mengibarkan bendera negara di Dataran Tinggi Golan. Mereka berhasil membebaskan salah satu pos perbatasan dari cengkeraman militan bersenjata.
Menurut Al Masdar News mengutip sumber pemerintahan di Provinsi Daraa, Selasa (31/7/2018), pasukan Suriah dikomandoi Divisi Lapis Baja 4 merebut pos yang semula dikuasai kelompok bersenjata Jaysh Khaled bin Walid.
Baca: Israel Tembak Jatuh Jet Suriah di Golan, Pilot Dikabarkan Tewas
Pos ini terletak di sebuah puncak bukit yang strategis, yan berhadapan dengan dataran tinggi luas yang diduduki Israel sejak 1967. Kini pasukan Suriah langsung berhadap-hadapan dengan kekuatan zionis yang berada di kawasan strategis itu.
Perkembangan lain, pasukan elite Tiger Forces membebaskan daerah Shajarah dari tangan kelompok militan lain. Pembebasan dua wilayah ini menunjukkan kemenangan simbolik pasukan Damaskus di wilayah selatan negeri itu.
Baca: Jet Tempur Rusia Hantam Benteng ISIS di Perbatasan Suriah-Israel-Yordania
Kemenangan ini juga sekaligus menunjukkan kontrol kembali atas wilayah Yarmouk Basin, dan untuk pertama kali kontrol penuh atas Provinsi Daraa dimiliki pemerintahan Presiden Bashar Assad.
Di wilayah utara, perkembangan penting terjadi di Deir Ez Zur, setelah sekelompok militan ISIS kabur ke gurun Hasakeh menyusul gempuran kelompok bersenjata Kurdistan yang didukung jet tempur AS dan Prancis.
Baca: Pemberontak Suriah di Al Quneitra Dikabarkan Takluk, Siap Serahkan Senjata Berat
Syrian Democratic Forces (SDF) merebut kota-kota Al Ismail, al Aqra, Bir Mazal, Bir Dahamad, al Khinzir, Bir Zuqum, Bir Umm Ghurbam Sabkhat al Sahil dan Khasham. Kemenangan itu berlanjut perburuan militan ISIS ke gurun Hasakeh,d ekat perbatasan Suriah-Irak.
Di Sochi, Rusia, hari ini akan dimulai pembicaraan damai konflik Suriah melibatkan wakil Suriah, Turki, Iran, dan Rusia. Reformasi konstitusi, kondisi kemanusiaan di Suriah akan jadi dua agenda utama pertemuan.
Suriah diwakili Perwakilan Tetap Suriah di PBB, Al Jafari, Rusia diwakili Utusan Khusus Alexander Lavrentiev. Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Stefan de Mistura juga dijadwalkan hadir di Sochi.(Tribunjogja.com/AMN/xna)