Harga Daging Ayam

Ekonom Menilai Kenaikan Harga Ayam Diakibatkan Pakan Ayam yang Masih Impor

Ekonom Menilai Kenaikan Harga Ayam Diakibatkan Pakan Ayam yang Masih Impor

Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri K
Salah seorang pedagang daging ayam di Los Daging Ayam di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, Kamis (26/7/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM - Kenaikan harga daging ayam belakangan ini yang sampai menyentuh angka Rp50 ribu/kg, dinilai sebagian ekonom diakibatkan oleh masih adanya konten impor yang digunakan oleh peternak sebagai pakan ayam.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, Eko Suwardi mengatakan, pakan impor yang digunakan peternak otomatis harga belinya naik akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Akibatnya, peternak ikut menaikkan harga jual ayam ke pembeli.

Selain itu, penggunaaan vaksin untuk perawatan ayam yang juga impor juga menjadi pemicu naiknya harga ayam di pasaran.

"Apabila konten impornya tinggi itu pasti akan menyebabkan harga ayam itu naik. Kemudian masalah pasokan ayam yang terbatas dan permintaan yang tinggi juga menjadi hal lain yang jadi penyebab," imbuhnya, Jumat (27/7/2018).

Apabila fenomena lemahnya rupiah terhadap dollar ini terus berlanjut, sambung Eko, mau tak mau peternak harus beralih ke pakan alternatif yakni pakan lokal karena daya beli masyarakat pasti akan ikut menurun jika harga ayam terus meroket.

"Seharusnya ini menjadi kesempatan bagi pengusaha pakan lokal karena jika peternak beli pakan dalam negeri pasti lebih murah karena tidak ada unsur dolarnya," ujarnya.

Pemerintah menurutnya, harus  jeli melihat hal-hal yang seperti ini yaitu dengan memberikan ruang yang lebih besar bagi pengusaha pakan lokal, sehingga akan tercipta substitusi impor. (tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved