Lifestyle

Anak yang Jadi Korban 'Bullying' Bisa Dilihat dari Tanda Berikut

Tak mudah juga mengetahui apakah anak kita menjadi korban atau tidak, terutama jika anak memang jarang berkomunikasi terbuka.

Editor: Ari Nugroho
internet
ilustrasi 

Sakit kepala dan sakit perut menjadi gejala fisik dari stres dan kecemasan yang diasosiasikan dengan bullying.

Anak juga mudah berpura-pura merasa sakit kepala atau perut sebagai alasan untuk tidak pergi ke sekolah atau kegiatan lainnya.

Jika anak secara rutin mengeluhkan gejala tersebut secara rutin, ajak ia berdiskusi.

"Cobalah komunikasikan dengan anak dan tanyakan mengapa mereka cukup sering merasa sakit. Buatlah percakapan tidak bersifat konfrontatif sehingga anak mau mendiskusikan masalahnya," kata Bailey Lindgren dari Parent Advocacy Coalition for Educational Rights’ (PACER), pusat pencegahan bullying.

3. Perubahan pergaulan

Perubahan pergaulan bisa menjadi indikasi lainnya, terutama pada remaja wanita.

Gejalanya, anak menolak untuk bermain dengan teman-teman yang biasa main bersama.

Ini bisa menjadi tanda bullying dalam kelompok pertemanan.

Kita sering menemukan gadis-gadis yang "jahat" dalam kelompok pertemanan.

Terkadang hal ini sulit diidentifikasi oleh anak sebagai bullying.

Orangtua bisa tetap pura-pura tidak tahu, tetapi tetap berhubungan dengan orangtua temannya.

Sehingga orangtua akan menyadari ketika anak tersebut menjauh dari kelompoknya.

4. Susah tidur

Jika seorang anak gugup atau cemas tentang apa yang akan terjadi di sekolah keesokan harinya, ia akan cenderung sulit tidur.

Hal ini bisa juga dilihat dari sikap anak yang tampak lelah dan tidak seperti biasanya pada waktu sarapan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved