Bisnis

Dongkrak Kunjungan Wisatawan dengan 'Ngopi di Museum'

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap museum yang ada di Kota Yogyakarta melalui konsep yang baru dan fresh.

Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Yosef Leon
Suasana workshop kopi yang digelar di Museum Sandi, Minggu (22/7/2018). 

Kegiatan semacam ini pun dinilainya sebagai bentuk untuk mengubah pandangan orang terhadap museum yang beranggapan jika museum hanya berisi nilai-nilai kuno dan tak menarik lainnya.

"Acara ini juga bisa menjadi semacam eksistensi bagi para komunitas bahwa museum juga bisa menjadi tempat bagi mereka untuk mengadakan acara," pungkasnya.

Seorang pengunjung, Virgo Manggala asal Solo mengaku rela menempuh perjalanan selama dua jam dengan sepeda motor untuk hadir dalam acara ini.

Baca: Pengunjung Antusias Ikuti Acara Ngopi di Museum Sandi Yogyakarta

Ia yang juga owner sebuah kedai kopi di kawasan Laweyan ini tertarik dengan konsep acara yang disajikan.

"Saya berangkat jam 5 dari Solo karena yakin ini acara pasti bakalan ramai, jadi biar sempat ngobrol sama narasumber workshopnya lebih banyak aja," jelasnya.

Dalam workshop tersebut dia mengaku banyak mendapat pelajaran mengenai bagaimana seharusnya mengelola kedai kopi agar bisa berkelanjutan.

"Tadi materinya mengenai manajemen kopi. Saya jadi tahu kalau dalam bisnis kopi itu bukan hanya tempat, SDM, atau marketingnya yang penting, manajemen yang bagus juga diperlukan agar bisnis kita terkelola dengan baik," terangnya.

Ceruk pasar dari kedai kopi yang terbilang besar juga menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak muda untuk terjun kedalam bisnis kopi yang semakin menjamur. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved