Pendidikan
Mahasiswa UIN Suka Yogyakarta Terpilih Sebagai Penulis Emerging di UWRF 2018
Rosyid H Dimas sama sekali tidak menyangka akan menjadi satu diantara Penulis Terpilih di Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2018, Bali.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM - Rosyid H Dimas sama sekali tidak menyangka akan menjadi satu diantara Penulis Terpilih di Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2018, Bali.
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengaku hanya iseng-iseng mencoba ikut serta dalam ajang sastra tingkat internasional tersebut.
"Awalnya saya bimbang apakah saya harus ikut seleksi atau tidak, tapi saya putuskan untuk mencobanya," kata Rosyid saat dihubungi via surat elektronik beberapa waktu lalu.
Rosyid memang menyenangi dunia sastra.
Karya-karyanya sudah dibukukan dalam bentuk antologi.
Tulisan karyanya sebagian besar berbentuk puisi dan cerita pendek.
Ia juga bergabung dengan berbagai komunitas sastra, seperti Klub Buku Yogyakarta (KBY) dan komunitas pecinta sastra Rumpun Nektar.
Pada ajang UWRF ini, Rosyid mengirimkan 8 naskah cerita pendek untuk diikutsertakan dalam kategori Penulis Emerging.
"Itu naskah-naskah yang saya simpan di laptop saya," ujar mahasiswa kelahiran Rembang ini.
Naskah yang dikirimkan Rosyid kemudian masuk proses penjurian yang dilakukan oleh Leila S Chudori, Putu Fajar Arcana, dan Warih Wisatsana.
Setelahnya, Rosyid diumumkan sebagai seorang pemenang bersama 4 orang peserta lainnya.
Rosyid pun lalu dihubungi oleh pihak panitia bahwa ia terpilih sebagai pemenang.
Saat itu ia sedang berada di Rembang, Jawa Tengah.
"Saya tidak bisa berkata apa-apa selain alhamdulillah waktu dihubungi mereka," tutur Rosyid.
Berdasarkan rilis resmi dari penyelenggara UWRF 2018, Rosyid bersama pemenang lainnya akan diundang ke Ubud untuk mengikuti berbagai kegiatan dalam festival tersebut.
Karyanya pun akan dibukukan dalam sebuah buku bersama para penulis ternama asal Indonesia lainnya.
Rosyid menyatakan bahwa ini adalah salah satu langkah untuk menjadi penulis besar, sesuai cita-citanya.
Ia pun menyatakan tetap akan menulis meski cita-citanya tidak terwujud suatu saat nanti.
"Menulis itu membuat saya bahagia," ujar Rosyid secara singkat.(*)