DIY

Seorang Pegawai Honorer Pemda DIY Sumbangkan Seluruh Gaji Terakhirnya untuk Masjid

Eko Yuwono menyumbangkan seluruh gaji terakhir yang diterimanya pada bulan ini kepada Masjid Sulthoni yang berada di Kompleks Kantor Gubernur DIY.

Penulis: Rizki Halim | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rizki Halim
Eko Yuwono (pakai topi) saat memberikan seluruh gajinya kepada takmir Masjid Sulthoni 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jika pada umumnya seseorang memanfaatkan gaji terakhir yang diperolehnya untuk ditabung atau modal usaha agar dapat menjamin masa pensiun, namun berbeda halnya dengan apa yang dilakukan oleh Eko Yuwono.

Warga Bausasran, Kota Yogya tersebut justru menyumbangkan seluruh gaji terakhir yang diterimanya pada bulan ini kepada Masjid Sulthoni yang berada di Kompleks Kantor Gubernur DIY.

Pegawai honorer Pemda DIY berusia 60 tahun, yang sudah mengabdikan diri sejak tahun 1991 tersebut memilih untuk menyumbangkan gajinya sebesar Rp 1,8 juta untuk masjid yang sering dikunjunginya ketika masih mengemban tugas sebagai pegawai.

Keputusan Eko untuk menyumbangkan seluruh hak terakhir yang didapatkan itu dilakukan karena dirinya merasa perihatin saat melihat jumlah infak yang berada di Masjid Sulthoni terbilang sedikit padahal jemaah yang datang cukup banyak.

Atas latar belakang itulah, dirinya lalu ingin memberi kontribusi secara langsung dengan menginfakkan seluruh upah terakhirnya sebagai anggota Polisi Pamong Praja (Pol PP) Pemda DIY.

"Saat saya di Masjid Sulthoni pada waktu itu mendapat tausiyah, dan penceramah menyuruh saya untuk menghitung infak, ternyata di Masjid Kantor Provinsi justru sedikit jumlah infak yang didapat. Apabila dibandingkan dengan total jumlah jemaah tidak sebanding jumlahnya." kenang Eko.

Tidak hanya menyumbangkan gaji, pada bulan terakhir bekerja, dirinya juga berhak menerima uang tali asih senilai satu per tiga dari total gajinya, yaitu sebesar Rp 600 ribu.

Namun berbeda dengan gajinya yang ia sumbangkan untuk masjid, uang tali asih yang ia terima, digunakan untuk membeli es krim untuk kemudian dibagi-bagikan kepada rekan-rekannya sejawat.

"Selama ini saya sering bawa es krim ke kantor dan teman-teman banyak yang minta, tapi tidak kebagian karena bawa cuma sedikit, jadi uang tali asih ini saya belikan es krim untuk teman-teman sekantor," tutur ayah dua anak tersebut.

Niatnya untuk menyumbangkan seluruh gaji yang ia terima semakin bulat usai dirinya mendapat dukungan penuh dari sang istri ketika memiliki niat.

"Setelah kerja saya rencananya ingin berbisnis PPOB (Payment Point Online Bank), kalau istri saya memang juga sudah punya usaha produksi video," ucap pria yang akan berulang tahun pada tanggal 30 mendatang tersebut.

Akhirnya pada hari terakhir dirinya menjabat sebagai pegawai Pemda DIY dirinya kembali datang ke Masjid Sulthoni yang biasa ia kunjungi untuk memberikan upah yang baru diterima olehnya dan masih terbungkus amplop putih.

Gaji yang disumbangnya tersebut diterima secara langsung oleh takmir Masjid Sulthoni, Windu Wiryanto.

Windu sangat mengapresiasi tindakan terpuji yang dilakukan oleh Eko, dan menyambut niat mulia sehingga dapat berkontribusi bagi kemaslahatan masjid.

"Walaupun Pak Eko ini tidak dingkat (PNS) namun beliau tetap loyal, saya mengharapkan pak eko dapat menjadi contoh untuk pegawai lain," kata Windu. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved