Internasional
Jet-jet Tempur Israel Bombardir Pos-pos Hamas di Jalur Gaza
IDF mengklaim serangan udara itu balasan atas peluncuran bom balon oleh warga Palestina.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan tiga sortie serangan menyasar target kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina.
Serangan udara berlangsung Selasa (19/6/2018) waktu setempat atau Rabu (20/6/2018) dini hari WIB.
Operasi ini diumumkan lewat akun Twitter IDF dan dikutip situs berita Rusia, Sputnik.
IDF mengklaim serangan udara itu balasan atas peluncuran bom balon oleh warga Palestina.
Bom balon adalah bom yang dilepaskan menggunakan balon udara, menyasar permukiman Israel.
"Malam ini, Pasukan Udara Israel (IAF) menggempur tiga target militer Hamas di selatan Jalur Gaza. Ini respon atas serangan balon api dan bom balon ke wilayah Israel," tulis IDG lewat akun Twitternya.
Masih merujuk cuitan IDF, militer zionis akan terus meningkatkan respon atas aksi-aksi Hamas dari Jalur Gaza.
Israel terus menuduh Hamas bertanggungjawab atas teros dan kekerasan di wilayah itu dan sekitarnya.
Senin lalu, IDF menghancurkan sejumlah fasilitas infrastruktur di Jalur Gaza sebagai balasan serangan balon terbaru dari wilayah itu ke ladang-ladang pertanian warga Israel.
Penggunaan balon udara belakangan populer sebagai perlawanan atas pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Militer dan warga Israel pun keteteran karena serangan ini sulit dideteksi.
Kekerasan meledak di Jalur Gaza sejak warga Palestina merayakan peringatan Great Return March pada 30 Maret 2018.
Pasukan zionis menembaki para pengunjukrasa, menewaskan sekurangnya 120 orang sejak itu hingga sekarang.
Kekerasan ini mendapatkan reaksi keras masyarakat dunia, kecuali dari para penyokong utama Israel yang dipimpin rezim AS.
Kuwait berinisiatif mengajukan resolusi mengecam Israel di sidang Dewan Keamanan PBB.
Mayoritas anggota DK PBB setuju usul Kuwait ini, namun kemudian diveto Dubes AS di PBB, Niki Haley.
AS bersikukuh tanggungjawab terjadinya kekerasan ada di pihak Hamas, dan menolak mengecam penggunaan senjata mematikan di pihak pasukan Israel.(Tribunjogja.com/ Sputnik/xna)
