Sleman

Kecelakaan Jip Wisata Lava Tour, Camat Cangkringan: Akan Diproses Kepolisian

Kecelakaan tunggal yang melibatkan Jeep dengan nomor polisi H 8010 Ab menelan korban jiwa seorang wisatawan asal Bogor pada Selasa (19/6/2018).

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
IST
Jeep yang membawa 5 orang penumpang mengalami kecelakaan pada Selasa (19/6/2018) 

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Siti Umaiyah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kecelakaan tunggal yang melibatkan Jeep dengan nomor polisi H 8010 Ab menelan korban jiwa seorang wisatawan asal Bogor pada Selasa (19/6/2018).

Kecelakaan yang diakibatkan Jeep kehilangan kendali tersebut terjadi di Dusun Tangkisan, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

Kapolsek Cangkringan, AKP Sutarman menerangkan, awalnya Teguh Nugraha warga asal Hargobinangun, Pakem, Sleman, yang merupakan pengendara jeep membawa 5 penumpang untuk melakukan lava tour Merapi.

Namun, saat di jalanan menurun, kendaraan mengalami trouble pada setir, sehingga kehilangan kendali.

"Kendaraan mengalami trouble pada setir, sehingga kendaraan tidak dapat dikendalikan, kemudian terpelosok ke jurang sedalam 4 meter," terangnya.

Baca: Kecelakaan Saat Lava Tour Diduga karena Kendala di Setir

Untuk korban meninggal sendiri ada satu orang, Enny Fatmawati (42) yang berasal dari Bojongkulon, Gunung Putri, Bogor.

Sedangkan Sandhy Mas Nugroho (14), Ngatmadi (54), Atik Rahmawati (40), dan Sriyatun (52) yang semuanya berasal dari Cokro Tulung, Klaten, mengalami luka-luka dan tengah di rawat di Rumah Sakit Panti Nugroho.

Saat ini, kasus ini tengah ditangani oleh Unit Lantas Polsek Pakem untuk dilakukan pendalaman.

Camat Cangkringan, Mustadi mengatakan akan melakukan pembinaan bersama dengan dinas Perhubungan kepada para pengelola Jeep.

Baca: Kecelakaan Jip Lava Tour Merapi Terjadi, Camat Cangkringan Akan Lakukan Pembinaan

"Sudah sekian kali. Jangan sampai terulang lagi karena armada tidak siap. Armada tidak layak tetapi dipakai. Kita akan berkoordinasi dengan dishub untuk membina wisata, armada, dan lain-lain," terangnya.

Berkaitan dengan kelayakan jalan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kabupaten karena menyangkut kewilayahan.

"Para pihak yang terlibat dalam wisata, baik kalaikan armada, pengemudi, maupun kelayakan jalan harus dikoordinasikan dengan Kabupaten tentunya, karena menyangkut kewilayahan, jadi akan kita kaji kembali, ungkapnya.

Berkenaan dengan kronologi, Mustadi mengatakan Enny yang merupakan warga asal Bogor bermaksud untuk berlibur.

Awalnya Enny dan rombongan menaiki Jeep dari wilayah Kaliurang.

Baca: Kecelakaan Saat Ikuti Lava Tour Merapi, Seorang Wisatawan Meninggal

"Jadi orang itu berlima kemudian yang satu aslinya rumahnya Bogor tapi berlibur di Klaten. Kemudian naik Jeep dari wilayah Kaliurang, kru armadanya dari Kaliurang tadi," jelasnya.

Ke depan, Mustadi berharap hal serupa tidak akan terulang lagi.

Apalagi hal tersebut menyangkut ketidaksiapan armada.

"Untuk korban biasanya ditanggung oleh pemilik jeep, baik pengobatan maupun santunan. Nanti akan di proses pihak kepolisian. Jalur hukum tetap ada di kepolisian," terangnya.

Salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya, yang datang saat Jeep masih berada di dalam jurang mengatakan sekitar pukul 14.00 WIB masih ada berapa korban di dalam jurang.

"Sekitar jam 14.00 WIB saya ke lokasi masih ada Jeepnya, mulai bersih jam 15.00. Korban sudah di evakuasi ke rumah sakit. Kalau untuk penumpang biasanya 4 orang untuk satu Jeep," ungkapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved