DIY

Cholid Mahmud Anggap Danais Belum Mampu Atasi Kemiskinan

Cholid mengungkapkan, masyarakat di tingkat desa, tentu sangat berharap Danais bisa digunakan untuk pemberdayaan.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
Presentase penduduk miskin 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Senator asal DIY yang duduk di kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Cholid Mahmud, menyoroti aliran Dana Keistimewaan (Danais) yang dinilai belum mampu mengatasi persoalan kemiskinan di Yogyakarta.

Ia mengatakan, dalam pertemuan dengan Kementrian Keuangan (Kemenkeu) pada akhir bulan Mei silam, problem tersebut turut menjadi bahasan.

Terlebih, Danais yang sudah digelontorkan untuk DIY sampai sejauh ini sudah mencapai Rp 1 triliun. 

"Kemenkeu telah melakukan evaluasi. Mereka mengatakan kalau keberadaan Danais belum mampu mengurai kemiskinan. Tentu, ini menjadi sangat menarik, bagi kita yang warga Yogyakarta," katanya, Senin (11/6/2018) malam.

Baca: Alokasi Danais Diklaim Pemda DIY Sudah Sebagaimana Mestinya

Menurut Cholid, selama ini, akses Danais belum sepenuhnya sampai kepada masyarakat.

Ia pun beranggapan, dari lima aspek yang diatur dalam Undang-Undang Keistimewaan (UUK), hanya sektor kebudayaan saja yang bersentuhan langsung.

"Kebudayaan memang bersentuhan langsung dengan masyarakat, tapi itu sepertinya baru sebatas hal-hal fisik yang terlihat saja ya. Sementara menurut saya, empat lainnya masih elitis," ucapnya.

"Masyarakat bersentuhan langsung dengan Danais, misalnya hanya lewat kelompok kesenian yang meminta gamelan, atau diikutkan kirab budaya. Kemudian muncul pertanyaan, apakah kebudayaan hanya hal-hal itu saja," tambah Cholid.

Baca: Danais Rp 9,5 Miliar Disiapkan untuk Penataan Kawasan Kotabaru

Hal tersebut, lanjutnya, bisa dikorelasikan dengan tingginya presentase kemiskinan, yang mencapai 12,5 persen, atau lebih dari presentase nasional, yakin 10,12 persen, pada 2017 lalu.

Menurutnya, itu merupakan indikasi masalah kemiskinan di DIY belum terurai.

Cholid mengungkapkan, masyarakat di tingkat desa, tentu sangat berharap Danais bisa digunakan untuk pemberdayaan.

Dalam artian, dana yang digelontorkan dari APBN tersebut, dampaknya bisa dirasakan, dalam bentuk peningkatan kesejahteraan.

"Tapi, Pemda DIY selama ini terkesan sangat hati-hati. Di sisi lain, masyarakat juga tidak mau tahu, adanya Danais ya pikirannya untuk kesejahteraan," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved