DIY

9 Seniman Muda Dilibatkan dalam Pameran Seni Kriya Keramik Air Mata Api

Kali ini ada 9 seniman muda yang dilibatkan dalam pameran seni kriya keramik bertajuk "Air Mata Api".

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Yudha Kristiawan
Sejumlah karya seni kriya keramik dalam pameran Air Mata Api 

Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Keramik kini jadi salah satu media untuk berkesenian.

Banyak seniman saat ini menggunakan keramik untuk berkarya.

Kali ini ada 9 seniman muda yang dilibatkan dalam pameran seni kriya keramik bertajuk "Air Mata Api".

Mereka adalah Dyah Retno Fitriani, Feros Alvansyah, Linda Nur Mastuti, Sidik Purnomo, Burhala, April Susanto, Nisaul Khaeroty, dan Diky Ariif Prasetyo.

Karya mereka bisa dinikmati dalam pameran Ari Mata Api yang digelar di Bentara Budaya Yogyakarta hingga tanggal 13 Juni 2018 mendatang.

Baca: 7 Seniman Muda Indonesia Unjuk Gigi dalam Pameran Lukisan INGREDIENTS%

Menurut Hendra Himawan, Kurator dalam pameran ini menuturkan, salah satu cabang kriya seni yang paling potensial adalah seni keramik.

Di wilayah industri sendiri, di Yogyakarta, dapat dilihat perkembangan yang signifikan kawasan Kasongan dengan industri keramik tradisional hingga pengembangan kea rah modernisasi desain dan produk.

Perkembangan medium dari teknik pengolahan hingga produk yang dihasilkan berikut skala industri yang bergerak global (internasional) adalah satu bukti bagaimana kriya seni mempunyai potensi yang besar dan berkelanjutan.

Baca: Pameran Besar Seni Kriya Undagi #2 Kembali Digelar

Sementara di wilayah wacana seni, semakin banyak program pameran keramik dalam skala nasional seperti yang digelar oleh Galeri Nasional Indonesia, ataupun pergelaran sekelas biennale keramik di Jakarta.

"Gelaran gelaran ini turut memicu munculnya seniman-seniman keramik (keramikus) muda Yogyakarta dengan pengetahuan wacana dan tenik pengolahan keramik melalui bangku akademik," ujar Hendra.

Lanjut Hendra, lahirnya keramikus muda ini juga kental dengan eksperimentasi yang terkadang melampaui teknik pembuatan keramik tradisional layaknya di Kasongan maupun di Pagerjurang, Klaten.

Bukan semata bekerja menciptakan karya personal, beberapa keramikus muda Yogyakarta juga mempunyai studio-studio keramik sendiri tempat mereka melakukan eksperimen dan penciptaan karya personal maupun untuk kebutuhan industri kecil.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved