Singgah di Masjid Bersejarah
Video Masjid Pathok Negoro Mlangi, Tempat ‘Mulangi’ Ajaran Islam
Video Masjid Pathok Negoro Mlangi, Tempat ‘Mulangi’ Ajaran Islam yang Dibangun Oleh Kyai Nur Iman.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Masjid itu dibangun pada 1758. Adalah Kyai Nur Iman, adik dari Sultan Hamengkubuwono I yang membangun kala itu.
Ketika kita mengunjungi Dusun Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, kita akan mendapati bangunan masjid yang masuk dalam empat kategori Masjid Pathok Negoro di DI Yogyakarta.
Masjid tersebut bernama Masjid Pathok Negoro Mlangi, yang dibangun pada tahun 1758 oleh Kyai Nur Iman, yang merupakan kakak dari Sultan Hamengkubowono I.
Nama Mlangi sendiri ada yang mengartikan ‘mulangi’ yang berarti mengajar. Nama tersebut diambil karena cita-cita Kyai Nur Iman untuk mengembangkan ajaran Islam sejak masih muda.
Dalam sejarahnya, Kyai Nur Iman sama sekali tidak menginginkan tahta sebagai raja di Keraton Yogyakarta.
Keteguhan hatinya untuk tetap mengabdi kepada agama, membuatnya memilih untuk meninggalkan Keraton.
Adalah M Abhan Ikhwan (73), satu di antara keturunan Kyai Nur Iman yang juga sudah 10 tahun terakhir menjadi Takmir di Masjid Mlangi mengatakan, dari dulu Kyai Nur Iman ingin keturunannya menjadi guru.
Hal tersebut membuat di Dusun Mlangi setidaknya ada 14 pondok pesantren yang juga dipimpin oleh keturunan dari Kyai Nur Iman.
“Kyai Nur Iman dulu tidak mau menjadi raja, sempat beliau melalangbuana untuk mendalami agama Islam. Hingga akhirnya dia dan 2 orang pengikutnya menetap di Mlangi dan mendirikan masjid ini, sekaligus mengembangkan agama Islam,” katanya.
Baca: Video Masjid Mbah Maridjan, Ide Pembangunan Berasal dari Mapala Unisi
Abhan juga menerangkan, untuk menjaga anak keturunannya agar senantiasa menyebarkan Islam, dulunya terdapat tradisi perjodohan antara yang masih keturunan Kyai Nur Iman. Hingga tahun 1972 tradisi tersebut sudah mulai hilang.
“Saya masih merasakan tradisi perjodohan antar-keturunan. Saya juga dulu kelas 3 SD sudah disuruh keluar untuk mendalami agama Islam. Namun saat ini, keturunan Kyai Nur Iman sudah banyak yang menjadi Master dan Dosen,” ungkapnya.
Mengenai bangunan masjid, Subhan menjelaskan sempat 2 kali mengalami renovasi. Renovasi pertama sekitar 25 tahun lalu. Sedangkan renovasi kedua dilakukan pada tahun 2012 lalu.
“Dulu kan jamaah semakin membeludak, akhirnya kita bangun menjadi 2 lantai agar bisa menampung banyak jamaah. Nah, tahun 2012, dari Dinas Kebudayaan menginginkan keaslihan masjid tetap terjaga. Makanya dikembalikan seperti dahulu kala arsiterkturnya,” jelasnya.
Saat ini, bangunan Masjid Mlangi sudah kembali seperti sedia kala, dengan gaya arsitektur Jawa dengan penyangga-penyangga kayu dan beratap tumpang seperti bentuk 3 masjid Pathok Negoro lainnya.
Meskipun sudah direnovasi dan kebanyakan menggunakan material baru, namun ada beberapa peninggalan yang masih dipertahankan. Antara lain Bedug, Mimbar dan Menara Masjid.