Kukri, Senjata Andalan dan Mematikan Pasukan Gurkha

Kukri bentuknya bervariasi dari yang langsung melengkung dengan sudut yang tajam maupun dengan sudut yang halus

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
istimewa
Kukri, senjata tradisional khas dari Nepal. 

TRIBUNJOGJA.COM  - Dunia  mengenal pedang Katana sebagai senjata eksotik para samurai Jepang, dan dikenal paling mematikan di dunia.

Tak banyak bangsa yang memiliki senjata khas dan legendaris.

Selain Jepang, Nepal turut jadi negara yang memiliki senjata tradisional khas.

Kukri namanya.

Sejak dilibatkannya suku Gurkha Nepal dalam barisan tentara Kerajaan Inggris pada 1815, kehebatan Kukri mulai dikenal luas dan menginternasional.

Baca: Hebatnya Tentara Gurkha Ini, Sendirian Hadapi 12 Taliban di Afghanistan

Kukri adalah jenis pisau sepanjang 18 inch, atau sekitar 45 cm.

Bentuk bilah tajamnya melengkung ke dalam, dengan gagang kayu yang kokoh.

Dalam ejaan lain Kukri disebut juga "khukuri", "khukri", dan "kukkri" dalam bahasa India.

Kukri dirancang terutama untuk memotong.

Bentuknya bervariasi dari yang langsung melengkung dengan sudut yang tajam maupun dengan sudut yang halus.

Begitu juga dengan ketebalan pisaunya sangat bervariasi tergantung dari tugas dan asal-usul dibuatnya.

Secara garis besar “spines”-nya bervariasi antara 5–10 mm dari pegangan, sedangkan panjang mata pisaunya bervariasi antara 26–38 cm untuk penggunaan umum.

Total panjangnya sekitar 40-45 cm dan beratnya rata-rata antara 450 - 900 gram.

Prajurit Gurkha ke manapun ditugaskan selalu melengkapi dirinya dengan Kukri.

Walhasil, meski merupakan pisau tradisional Nepal, Kukri identik dengan tentara Gurkha.

Ia menjadi semacam senjata pamungkas prajurit Gurkha, manakala harus bertempur satu lawan satu di medan perang.

Tentara Gurkha akan berkelahi sampai penghabisan dengan Kukri-nya.

Mereka tidak mengenal rasa takut, dan hanya ada dua pilihan membunuh atau terbunuh di hadapan musuhnya.

Keterlibatan tentara Gurkha di barisan militer Inggris diawali sesudah India dan Nepal diinvasi pasukan British East India Company.

Perjanjian damai dilakukan 1815, dan sejak itu Inggris diizinkan merekrut pasukan dari negara-negara yang pernah dikuasainya.

Resimen Gurkha terdiri orang-orang pilihan dari empat suku di Nepal.

Yaitu Rais dan Limbus dari timur wilayah pegunungan Nepal, serta  Gurungs dan Magars dari wilayah tengah Nepal.

Meski punya reputasi hebat, 12 di antara prajurit Gurkha pernah menerima penghargaan tertinggi di Inggris, Victoria Cross, jumlah tentara Gurkha kini tinggal sekitar 3.500 saja.

Pada puncak Perang Dunia ll, jumlah tentara Gurkha mencapai angka tertinggi, 112.000 orang, dan mereka dikirim ke berbagai front peperangan di Eropa Barat.

Keterlibatan Gurkha dalam berbagai peperangan mencatatkan jumlah yang tewas mencapai 43.000 orang, terhitung sejak Perang Dunia l.

Brigade Gurkha Inggris saat ini bermarkas di Shorncliffe, dekat Folkestone, Kent. Meski bertaruh nyawa untuk Inggris, mereka tidak otomatis menjadi warga negara tersebut.

Setiap tahun, lebih kurang 28.000 pemuda Nepal mengikuti seleksi sangat berat dan ketat guna memperebutkan 200 posisi sebagai prajurit Gurkha Inggris

Pangeran Harry saat bertugas di Afghanistan selama 10 minggu juga berada di tengah-tengah resimen Gurkha yang dikenal sangat loyal.

Ahli sejarah Inggris, Tony Gould, menyebut tentara Gurkha memiliki kombinasi kualitas teknis militer dan karakter budaya petarung sejati.

“Mereka lembut, mereka berani, mereka tahan banting, dan mereka sangat disiplin," puji Gould.

Bersama Kukri-nya, Gurkha adalah seorang prajurit terulung di dunia.(Tribunjogja.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved