Kisah Polytron, Penguasa Elektronik Asli Indonesia dari Desa Krapyak, Kudus
Polytron merupakan salah satu merek produk elektronik asli Indonesia yang bisa bersaing dengan merek global.
Maka mereka kembangkan lagi produk TV dengan power speaker.
"Harga tetap bersaing, karena pasarnya adalah masyarakat Indonesia kelas menengah ke bawah untuk jenis ini," papar dia.
Direktur Research and Development Polytron, Adi Susanto menambahkan, untuk produk refrigerator atau kulkas andalan mereka, Belleza, Polytron berinovasi dengan menggunakan glass door yang bermotif printing bunga.
Sementara untuk inovasi terbaru, baru-baru ini Polytron sedang memasarkan smart speaker yang terintegrasi dengan aplikasi berbasis android.
"Misalnya lagi, audio kita aplikasikan dengan apps kita versi android. Era zaman now semua membutuhkan gadget, semua harus aplikasi android. Hal-hal spt itu yang membantu produk Polytron bisa sesuai dengan kebutuhan pasar," jelas dia.
Bahan baku domestik Di beberapa lini hasil produksi seperti speaker, lebih dari 50 persen komponen bahan baku yang digunakan oleh Polytron pun berasal dari dalam negeri.
Dengan demikian biaya produksi bisa ditekan karena bahan baku dari dalam negeri cenderung lebih murah serta tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi pasar global.
"Selain itu, keuntungan menggunakan komponen domestik kalau order sampainya cepat, kalau impor waktu pengiriman menggunakan kapal laut sudah makan waktu 3 mingguan baru kita terima. Jadi kita usahan domestik sebanyak mungkin," papar Adi.
Besaran proporsi penggunaan bahan baku domestik dan impor bergantung pada jenis produk yang diproduksi.
Untuk bahan baku yang impor, umumnya digunakan untuk produk LED TV dan smartphone.
Karena, untuk LED TV dan Smart Phone, banyak komponen elektronik yang belum ada di Indonesia.
"Untuk penggunaan produk domestik terhadap bahan baku sejauh ini regulasi baru berlaku di mobile phone 4G itu 20 persen (penggunaan bahan baku domestik) kita sudah bisa memenuhi dari (regulasi) pemerintah. Nanti akan meningkat 30 persenpun kita sudah siap juga," jelas Adi.
Semua karyawan punya hak suara Kunci dari eksistensi bisnis Polytron hingga saat ini adalah adanya divisi Research and Development (R&D) yang mumpuni.
Divisi ini sudah mulai dipupuk dan dibangun pada tahun 1982. Hal ini lah yang menjadikan Polytron unggul dibandingkan dengan sesama kompetitornya produsen barang elektronik.
Untuk dapat menghasilkan satu produk inovatif baru, proses yang dilewati cukup panjang.