Liga 1
Cerita Abduh Lestaluhu, Kangen Momen Berpuasa Bareng Keluarga di Kampung Halaman
Meningkatkan keimanan diri kepada sang Pencipta menjadi fokus utama, namun tak cukup sampai disitu.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Memasuki Bulan Ramadan, umat muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Ramadan menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim, karena memiliki banyak makna dan berkah bagi yang menjalankannya.
Hal itu tidak terkecuali bagi seorang pesepak bola profesional, meskipun pekerjaan sehari-hari mereka tak lepas dari aktivitas fisik yang tinggi.
Bahkan di liga-liga top Eropa yang notabene mayoritas pemainnya non muslim, pesepakbola muslim tetap saja menunggu momen Ramadan.
Di dalam negeri, hal itu pastinya dirasakan juga oleh para pesepak bola, terutama pemain lokal yang beragama Islam.
Termasuk di antaranya bagi bek kiri andalan PS Tira dan juga Tim Nasional Indonesia, Muhammad Abduh Lestaluhu.
Bagi pesepakbola asal Tulehu ini, bulan puasa menjadi momentum tepat untuk meningkatkan kembali ibadah sekaligus mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Bukan hanya mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik, bagi Abduh ada hal lain yang tak kalah pentingnya untuk dipersiapkan.
"Selain menyiapkan alat ibadah dan perlengkapan salat, kita harus lebih siap lagi dalam hal peningkatan ibadah," kata bek kiri yang kini bermain bagi PS Tira ini.
Meningkatkan keimanan diri kepada sang Pencipta menjadi fokus utama, namun tak cukup sampai disitu.
Beberapa perlengkapan wajib disediakan, alat salat, baju koko, dan kitab suci siap menemani ibadah puasa Abduh ditengah ketatnya jadwal kompetisi.
Menjalani puasa jauh dari keluarga, bukanlah kali pertama Abduh rasakan. Pasalnya, sejak merintis karir di dunia sepakbola ia dituntut untuk tinggal jauh dari kampung halaman.
Tak jarang kerinduan ia rasakan, namun ia tepikan sementara hal tersebut.
"Hal yang paling di kangenin saat bulan suci Ramadan tentu saat berbuka puasa bersama keluarga. Tapi mungkin karena ini saya sedang berkompetisi, hal itu saya tunda dulu," kata Abduh.
"Masakan yang paling saya kangenin yaitu masakan khas ambon, yaitu pisang sop . Makanan itu adalah makanan wajib sewaktu berbuka puasa," imbuhnya.