Netizen Geger Beredar Foto Jenazah Dibuang, Petugas Pemakaman Ungkap Apa yang Sebenarnya Terjadi

TPU Tegal Alur adalah satu dari enam tempat pemakaman di DKI Jakarta untuk jenazah-jenazah yang tidak memiliki identitas

ist
Ilustrasi 

Akibat dari sudut pandang foto yang memperlihatkan rerumputan tinggi itu pun, patok atau nisan makam tidak terlihat sama sekali.

"Jadi kesannya kayak dibuang, kalau di foto itu kan enggak ada nisannya. Padahal ini ada patok nisan kalau kita ambil normal," ujar Abdul.

Pantauan TribunJakarta.com, lokasi pemakaman tunawan memang tidak ditumbuhi dengan rerumput yang tumbuh tinggi.

Baca: Ibunda Grace Pernah Pergoki Remaja Pelaku Pembunuhan Pegang Bagian Tubuh Anaknya

Malah kesan gersang yang terlihat saat TribunJakarta.com meninjau lokasi secara langsung.

Di samping pemakaman juga terdapat sebuah empang kecil dan dipenuhi veberaoa warga yang sedang memancing.

Abdul pun memaklumi ulah dua bocah yang diduga penyebab dari beredarnya foto viral jenazah terlantar.

"Saya baru lihat mereka berdua. Karena kalau warga sini sudah biasa melihat proses pemakanan tunawan di sini, malah kadang mereka (yang memancing) ikut bantu juga," kata Abdul.

Ada 5000 makam tunawan

Selain TPU Tegal Alur, ada lima pemakaman umum yang menerima jenazah tanpa identitas atau tunawan di DKI Jakarta.

Yakni, TPU Pondok Rangon (Jakarta Timur), TPU Semper (Jakarta Utara), TPU Tanahkusir (Jakarta Selatan), TPU Kampung Kandang (Jakarta Selatan), dan TPU Menteng Pulo (Jakarta Selatan).

Abdul mengatakan setiap harinya selalu saja ada jenazah tunawan yang dikirim pihak rumah sakit dari beberapa wilayah di DKI Jakarta ke TPU Tegal Alur.

Baca: Ini Kata Ratna Sarumpaet Saat Ditantang Kritik Anies yang Lepas Saham di Perusahaan Produksi Bir

"Rata-rata per harinya bisa empat sampai lima jenazah yang dikirim rumah sakit. Ada dari RS Cipto, RS Fatmawati, RSUD Cengkareng, ada dari Panti Dinsos juga," ujar Abdul.

Abdul mengatakan, pihak rumah sakit pun terkadang memberikan kabar mendadak jika ada jenazah yang akan dibawa ke TPU Tegal Alur.

"Ngabarin si ngabarin, cuma kadang nelepon bilang jenazahnya sudah dalam perjalanan, jadi dadakan," sambung Abdul.

Untuk mengantisipasi hal itu Abdul pun sengaja menggali beberapa lubang setiap harinya.

"Kita sudah siapin setiap hari umpama enam atau sepuluh lubang kubur tuh kita gali. Gali selutut dulu, nanti pas ada kiriman jenazah datang baru kita gali lagi," tutur Abdul.

Baca: Fantastis ! Dua Buah Melon Terjual Rp 413 Juta dalam Lelang, Ternyata Ini Alasannya

"Sengaja memang kita gali untuk memudahkan. Nanti kalau lubang sudah sisa sedikit kita gali baru, karena jenazah enggak tentu datangnya setiap hari," tambah Abdul.

Bahkan dikatakan Abdul, dalam sehari ia pernah menguburkan sebanyak 18 jenazah tunawan.

"Kalau banyak begitu kita bagi per grup lima orang, kalau petugas gali di sini ada 30. Jadi kerja sama saling bantuin," ujar Abdul.

Dikatakan Abdul, sepanjang periode 2012 hingga Mei 2018 ada sekitar 5.000 makam tunawan di TPU Tegal Alur.

"Kalau dari cattan terakhir 2012 kemarin sampai sekarang ada sekitar 5.000 lebih mah makam yang khusus tunawan saja," kata Abdul.

Selain tunawan, dikatakan Abdul, ada juga jenazah dengan identitas yang turut dimakamkan di TPU Tegal Alur.

"Kadang yang ada namanya itu dimakamin di sini karena keluarganya tidak ada, tapi jenazah sewaktu meninggal masih menyimpan identitas diri KTP," beber Abdul.

(Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah dan Pebby Ade Liana)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved