Tol Fungsional Pemalang-Batang di Beberapa Titik Masih Tanah Merah

Jalan tol ini terbagi ke dalam empat paket pekerjaan dan akan dibuka fungsional saat Lebaran 2018

Editor: iwanoganapriansyah
Kompas.com/Dani Prabowo
Pekerjaan pengurukan tanah di Jembatan Sereng Baru pada proyek Tol Pemalang-Batang Paket 3, Sabtu (26/5/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM - Salah satu ruas Tol Trans Jawa yang perlu mendapat perhatian penting dari pemerintah adalah Tol Pemalang-Batang. Sebab, banyak titik yang belum rampung pada proyek sepanjang 39,2 kilometer ini.

Konsesi Jalan Tol Pemalang-Batang dimiliki PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR), anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Jalan tol ini terbagi ke dalam empat paket pekerjaan dan akan dibuka fungsional saat Lebaran 2018 mendatang.

Catatan cukup positif terlihat terutama untuk Paket 1 (6,5 kilometer) dan Paket 2 (5,5 kilometer) yang digarap langsung oleh PBTR.

Jalur yang nantinya akan digunakan para pemudik terpantau sudah dilakukan perkerasan, baik dengan menggunakan rigid pavement maupun aspal untuk kedua lajurnya.

Terpantau, beberapa alat berat merapikan pekerjaan urukan yang belum selesai pada pekerjaan Paket 1.

Sementara, memasuki pekerjaan Paket 2, jalan berlapis aspal terlihat mendominasi. Namun, memasuki pekerjaan Paket 3 sepanjang 17,8 kilometer, tanah merah justru menjadi pemandangan utamanya.

Permukaan jalan yang masih berupa tanah merah pada pekerjaan Paket 3 Tol Pemalang-Batang, Sabtu (26/5/2018).
Permukaan jalan yang masih berupa tanah merah pada pekerjaan Paket 3 Tol Pemalang-Batang, Sabtu (26/5/2018). ()

Pekerjaan untuk paket ini tidak dilakukan oleh PBTR, melainkan PT Sumber Mitra Jaya (SMJ).

Jalan terputus di Jembatan Sereng Baru, lantaran konstruksi penghubungnya belum rampung. Beberapa ekskavator terlihat sibuk menguruk tanah untuk mendapatkan ketinggian yang pas.

Hal ini membuat titik tersebut terputus, sehingga kendaraan harus sedikit keluar jalur tepat di sisi kanan jalan tol untuk melintasinya.

"Jadi di bawah ini kan tanah lunak, (perlu) dipelur, dikasih semen, kasih besi. (Targetnya) selesai hari ini, tinggal diuruk saja," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

Setelah melewati jembatan tersebut, jangan berharap akan langsung menemukan kondisi jalan yang sedikit rata dengan lean concrete atau rigid pavement.

Hamparan tanah merah masih akan menyambut Anda, lengkap dengan debu tebal yang beterbangan bila kendaraan dipacu dalam kecepatan tinggi.

Alhasil, pandangan pun tidak terlalu jelas. Sebenarnya, panjang jalan yang masih berupa tanah merah itu hanya sekitar 3 kilometer saja.

Basuki pun menekankan kepada kontraktor agar ruas yang belum dilapisi, segera diselesaikan sebelum H-10.

Dari 17,8 kilometer yang menjadi tugas SMJ, sekitar 5 kilometer di antaranya telah dibantu pekerjaannya oleh Waskita. Artinya, beban yang harus diselesaikan SMJ menjadi lebih mudah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved