Gunungkidul
Dana Desa Berhasil Kurangi Kemiskinan hingga 5 Persen
Saat ini pemerintah sesang mengkaji mengenai penambahan besaran dana desa sebesar Rp 73 triliun hingga Rp 80 triliun.
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL- Pengelolaan dana desa yang baik telah mampu mengurangi desa tertinggal mencapai belasan ribu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo setelah kunjungan kerjanya ke Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo Gunungkidul, Jumat (25/5/2018).
"Kami masih menunggu data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), tetapi data dari beberapa lembaga seperti lembaga kajian pedesaan di UGM dan Pak Ivanovic dari IPB (Sosiolog IPB Ivanovic Agusta) menunjukkan dari desa yang kategori tertinggal berjumlah 20 ribu kini berkurang menjadi 15 ribu, tetapi itu masih sampling kita masih menunggu data dari BPS yang seratus persen," terangnya.
Ia menyarankan, agar pemerintah desa tidak takut dalam mengelola dana desa untuk pembangunan, karena akan didampingi oleh satgas desa jika memang tidak korupsi dan hanya kesalahan administrasi.
"Jangan takut untuk gunakan dana desa, yang penting jangan sampai dikorupsi, jika dikorupsi tidak ada pilihan akan saya tangkap, kalau kesalahannya hanya administrasi tidak berhak untuk dikriminalisasi," terangnya.
Eko mengatakan saat ini pemerintah sesang mengkaji mengenai penambahan besaran dana desa sebesar Rp 73 triliun hingga Rp 80 triliun.
"Aturan penggunaan juga akan dipermudah dengan banyaknya aturan maka peraturan lama dihapus dengan peratuan baru yang dapat mempermudah desa," ungkapnya.
Untuk ke depannya, lanjutnya, harapan pemerintah dana desa hanya sebagai stimulus saja, dana desa bisa digunakan untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) sehingga bisa memperoleh pendapatan.
"Pemerintah pun mendorong melalui pelibatan BUMN dan swasta untuk meningkatkan roda perekonomian BUMDes. Pengelolaan daerah wisata yang bagus, tadi saya sudah minta sekarang kan wisatawan datang pagi, sore pulang jadi tidak nginep. saya harapkan dana desa bisa dipakai untuk membuat homestay, sehingga wisatawan bisa nginep jadi uang bisa mengendap," katanya.
Sementara itu Bupati Gunungkidul Badingah menambahkan, adanya perubahan paradigma dari pertanian menjadi pariwisata dapat mengurangi kemiskinan dari 23 persen menjadi 17 persen.
"Kalau ini konsisten dilakukan dan kita melakukan pendampingan, sehingga desa wisata lebih berkembang, saya yakin 5 tahun lagi tidak ada kemiskinan di Gunungkidul, kita mendorong satu desa satu BUMDes minimal, jadi kita akui BUMDes bisa mendorong kemandirian desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa serta mendongkrak pendapatan asli desa," tutupnya.(*)