Jawa

Gempa Bumi dan Letusan Merapi, Kombinasi Dahsyat Bencana Masa Kerajaan Medang Mataram

Kawasan di sekitar Gunung Merapi adalah daerah yang sangat subur, karenanya pada sekitar 13 abad lalu dipilih Rakai Sanjaya jadi pusat dinastinya.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Set
Suasana diskusi Medang Society Heritage di Museum Sonobudoyo, Jumat (25/5/2018) sore. 

Bumi menurutnya sangat dinamis, terus berubah. Begitu pula kepulauan Nusantara yang sekarang, merupakan hasil dari perubahan lempeng bumi sejak puluhan juta tahun lalu.

Wilayah yang pada abad 8-10 dipakai sebagai wilayah kekuasaan Medang, ratusan ribu hingga jutaan tahun lalu merupakan rawa-rawa serta lautan dangkal hingga dalam.

Secara geologis, jejak masa lampau yang luar biasa itu bisa dibuktikan.

Wilayah selatan Klaten, Gunungkidul, Menoreh hingga Kulonprogo termasuk daratan tua yang terbentuk sejak puluhan juta tahun lalu.

Didit menyatakan, batuan tertua yang dikenal di Jawa ada di dekat makam Sunan Pandanaran di Bayat, Klaten.

"Jenis metamorf. Dulunya ada di kedalaman 15 kilometer, kemudian terangkat karena proses geologis," jelasnya.

Ia juga menyebutkan, gunung api tertua di sekitar Yogyakarta adalah gunung berapi hasil formasi Semilir. Jejaknya adalah jajaran perbukitan Breksi di Prambanan.

"Usianya sekitar 22 juta tahun. Kita temukan sisa plankton di bawah bukit breksi Prambanan. Gunung api purba Nglanggeran usianya sekitar 18 juta tahun lalu," lanjut Didit.

Sedangkan wilayah Gunungkidul hingga kawasan selatan Jawa Timur dulunya merupakan terumbu karang yang terangkat dan jadi perbukitan karst.

Kembali tentang dampak aktifitas Merapi terhadap peradaban Medang, Didit mengatakan sangat besar pengaruhnya secara ekonomi, karena daerahnya yang subur dan kaya air.

Namun dari riwayat letusan serta muntahan material vulkaniknya sejak ratusan hingga satu jutaan tahun lalu mengarah ke barat dan selatan, sangat berpengaruh ke kelangsungan kejayaan Medang.

"Gunung Merapi yang sekarang terbentuk sejak 600 ribu tahun lalu,  kelanjutan dari Merapi tua, dan gunung Bibi yang lebih tua lagi," tandas Didit.

"Meletus berulang, material mengarah ke barat, longsor, tumbuh lagi gunung di barat gunung Bibi. Meletus, longsor lagi ke barat dan selatan, dan tumbuh lagi Merapi yang sekarang," kata doktor lulusan Jepang ini.

Dra Niken Wirasanti MSi, arkeolog UGM, pengajar sejarah, dan ahli tentang candi masa Hindu-Budha,  menambahkan, ada banyak teori tentang kemunduran peradaban Medang di Mataram.

Antara lain perang perebutan kekuasan antar klan, bencana alam gempa, banjir, daj letusan gunung, pertumbuhan penduduk, dan perkembangan faktor ekonomi di timur yang lebih pesat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved