Pos Polisi UIN Dibakar

Kapolda DIY: Aksi di UIN Tidak Berizin

Jalan-jalan, serta baliho komersil bertulisan kalimat umpatan kepada Pemerintah bertebaran disekitar simpang tiga kampus UIN.

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
Tribun Jogja/ Alexander Ermando
Aparat kepolisian berjaga di sekitar Simpang UIN Sunan Kalijaga, Selasa (1/5/2018) 

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja – Siti Umaiyah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Selasa (1/5/2018) pukul 17.15, suasana mencekam belum juga hilang di kawasan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Jalan-jalan, serta baliho komersil bertulisan kalimat umpatan kepada Pemerintah bertebaran disekitar simpang tiga kampus UIN.

Sirene dari beberapa mobil serta truk polisi masih terdengar nyaring tanda bersiaga.

Disusul dengan puluhan polisi yang bersenjata lengkap, turun dari truk dan langsung diinstruksikan menyisir semua kawasan di kampus, untuk mencari para oknum yang sengaja melepaskan bom molotov ke arah pos jaga polisi lalu lintas.

Warga masyarakat, baik yang tadinya tertahan karena macet maupun yang tinggal di sekitar kawasan kampus, ikut berjaga dan pintu menuju gang-gang sudah ditutup untuk mengindari kaburnya para pelaku.

Baca: Kerusuhan di UIN, Pendemo Bakar Pos Polisi dengan Bom Molotov

Tidak ada korban jiwa, namun kemacetan panjang dan suasana yang menakutkan tidak dapat dihindari untuk beberapa jam sejak demo berlangsung.

Hal itu diceritakan oleh Iyos (42), satu diantara warga Yogyakarta yang saat itu ikut mengejar para oknum.

Iyos sudah standby di lokasi Demo, sebelum aksi pelemparan bom ke arah pos polisi dan motor polisi terjadi.

Dia mengungkapkan bahwa Demo yang dilakukan di simpang tiga UIN mulai pukul 14.30 bukanlah menyoal mengenai Hari Buruh, namun lebih ke penolakan terhadap New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang akan dibangun di Kulonprogo.

Dia juga menggambarkan, terdapat banyak bendera yang dibawa oleh para pendemo, namun dia tidak tahu menahu bendera dari organisasi apa yang dibawa, yang dia amati hanya banyak yang berwarna merah.

Selain bendera, terdapat banyak bom molotov serta kayu yang dibawa oleh oknum.

Baca: Polisi Tangkap 69 Demonstran di Simpang Tiga UIN Sunan Kalijaga, Begini Pernyataan Resmi Polda DIY

Iyos yang merupakan seorang supir angkutan Online mengaku saat kejadian dirinya baru saja menurunkan penumpang dan terjebak macet.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved