Teriakan Menggetarkan Seorang Remaja Pemberani Menjelang Mautnya di Tiang Gantungan Nazi
Lepa Radic seorang remaja Yugoslavia yang terjun ke medan perang bersama pejuang melawan Nazi. Ia tewas digantung Nazi
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Saat itu, usianya baru 15 tahun. Saat pasukan Nazi menyerbu menginvasi Yugoslavia pada tahun 1941. Meski demikian, gadis perempuan ini dengan gagah berani bergabung ke dalam barisan pejuang untuk melawan Nzi. Perjuangan yang berakhir di tiang gantungan saat usianya menginjak 17 tahun

ADOLF HITLER melancarkan serangan terhadap Yugoslavia pada 6 April 1941. Serangan itu, dilakukan untuk mengamankan sayap Balkan Jerman untuk Operasi Barbarossa.
Jerman dengan mudah mencabik-cabik Yugoslavia.
Namun kemenangan itu tak sepenuhnya bisa menaklukan seluruh wilayah.
Ada daerah-daerah terpencil di pegunungan yang tak berhasil dikuasai.
Di pegunungan yang menjulang tinggi itu, pasukan perlawanan Serbia mulai muncul merintis kekuatan. Adapun gelombang perlawanan ini terbagi atas dua kelompok utama yakni Chetnik dan Partisan.
Chetnik dipimpin oleh mantan Kolonel Angkatan Darat Yugoslavia Dragoljub Mihailovic, yang bertugas di bawah pemerintahan kerajaan Yugoslavia di pengasingan.
Chetnik ini merupakan satu kesatuan yang terdiri atas berbagai sub-kelompok yang kepentingannya tidak selalu selaras. Beberapa orang sangat anti-Jerman sementara yang lainnya sering bekerja sama dengan para penyerbu.
Baca juga:
Pembantaian yang Terlupakan! 10 Bukti Foto Mengerikan Genosida Nazi Terhadap Etnis Polandia
Kisah Pria yang Tersenyum Saat Menghadapi Kematian di Depan Regu Tembak Nazi
Karl Hans, Jenderal Nazi yang Sering Naik Pangkat Karena Hobi Bantai Tawanan Perang
Tetapi mereka punya kepentingan yang sama yakni keinginan nasionalis mereka untuk menjamin kelangsungan hidup penduduk Serbia dan kesetiaan mereka kepada monarki Yugoslavia lama.
Sementara kelompok partisan secara diametral menentang Chetnik, karena kelompok mereka sangat komunis. Pemimpin mereka adalah Josip Broz "Tito," kepala Partai Komunis bawah tanah Yugoslavia (KPJ).
Di bawah Tito, tujuan menyeluruh Partisan adalah untuk mendirikan negara sosialis Yugoslavia yang merdeka dengan menggulingkan kekuatan Poros.
Itu menjadi konflik yang dihadapi Lepa Radic, seorang remaja berusia 15 tahun yang bergabung dengan partisan pada bulan Desember 1941.
Lepa Radic, datang dari desa Gasnica dekat Bosanska Gradiska di tempat yang sekarang Bosnia dan Herzegovina barat laut, di mana dia lahir pada tahun 1925.
Dia berasal dari keluarga pekerja keras dengan akar komunis.
Pamannya yang masih muda, Vladeta Radic, sudah terlibat dalam gerakan pekerja. Sementara ayahnya, Svetor Radic, dan dua paman, Voja Radić dan Vladeta Radić, bergabung dengan gerakan Partisan pada bulan Juli 1941.
Karena kegiatan pembangkangan mereka, seluruh keluarga Radic ditangkap pada November 1941 oleh Ustashe, pemerintahan fasis Nazi yang beroperasi di Yugoslavia.
Tetapi beberapa pekan selanjutnya, para Partisan mampu membebaskan Lepa Radić dan keluarganya. Radic dan saudara perempuannya, Dara, kemudian secara resmi bergabung dengan pihak Partisan.
Lepa Radić dengan berani bergabung dengan perusahaan Partisan ke-7 dari Detasemen Krajiski ke- 2.
Dia menawarkan diri untuk berjuang di garis depan dengan mengangkut orang yang terluka di medan perang dan membantu yang terluka untuk melarikan diri.
Tugasnya inilah yang kemudian mengantarkannya ke tiang gantungan.
Ditangkap Nazi
Pada bulan Februari 1943, Lepa Radić ditangkap saat mengatur penyelamatan sekitar 150 wanita dan anak-anak yang mencari perlindungan. Dia berusaha untuk melindungi mereka dengan menembaki pasukan SS Nazi yang menyerang dengan rentetan amunisi yang tersisa.
Setelah mereka menangkapnya, Jerman menghukum mati Radic di tiang gantungan.
Tapi eksekusi mati itu hanyalah akhir dari penyiksaan bertubi-tubi yang ia terima.
Selama tiga hari sebelum eksekusi, Jerman mengurungnnya dalam penjara isolasi dan menyiksanya demi untuk mendapatkan informasi.
Lepa Radic, menolak untuk membocorkan informasi apa pun tentang rekan-rekannya hingga menjelang eksekusi.
Pada tanggal 8 Februari 1943, Lepa Radić dibawa ke tiang gantungan.

Beberapa saat sebelum digantung, Radic ditawari pengampunan asalkan dia mau membocorkan nama- nama rekan Partisannya.
Dia dengan penuh semangat menjawab , “Saya bukan pengkhianat. Orang-orang yang Anda tanyakan akan mengungkapkan diri ketika mereka berhasil memusnahkan semua penjahat seperti kamu," teriaknya.
Kisah perjuangan Lepa Radic pun berakhir di tiang gantungan. Dia dieksekusi di Bosanska Krupa, Bosnia pada 8 Februari 1943.
Lepa Radic kemudian dianugerahi Orde Pahlawan Nasional oleh pemerintah Yugoslavia pada 20 Desember 1951. (*)