DIY
Angkasa Pura Berharap Tak Sampai Ada Upaya Pemaksaan
Warga yang tergabung dalam Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulonprogo (PWPP-KP) masih mencoba bertahan dengan pendiriannya.
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pembangunan proyek Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang sudah dimulai tahun ini masih menyisakan persoalan.
Warga yang tergabung dalam Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulonprogo (PWPP-KP) masih mencoba bertahan dengan pendiriannya.
Mereka menolak merelakan tanah mereka yang sudah menjadi harta dan masa depan mereka menjadi bagian dari pembangunan bandara tersebut.
Tanggal 25 April 2018 (hari ini) adalah jadwal penyerahan SP3 bagi warga yang bersikukuh menolak tanah mereka dialihfungsikan untuk pembangunan bandara yang digadang gadang bakal memajukan perekonomian masyarakat setempat.
Artinya, setelah SP3 diserahkan kepada warga penolak bandara, maka warga diharapkan secara sukarela berkenan untuk pindah dan mengosongkan lahan dan rumah yang selama ini mereka tempati untuk pembangunan bandara baru tersebut.
Baca: Pasca Puting Beliung Yogyakarta, Begini Lalu Lintas Penerbangan Bandara Adi Sucipto
General Manager PT Angkasa Pura 1(Persero), Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama berharap, upaya terakhir yang ditempuh ini menjadikan masyarakat yang selama ini tergabung dalam PWPP-KP untuk suka rela bekerjasama.
Agus menyatakan menghindari upaya pemaksaan terhadap masyarakat.
Sebab ketika SP3 ini sudah diberikan , maka masyarakat yang masih bersikukuh menolak pindah tidak dapat melakukan negosiasi ulang lantaran SP3 merupakan kebijakan terakhir dari pihaknya selaku pengelola bandara.
"Kami sudah melakukan tindakan tegas terukur sesuai dengan prosedur dan aturan yang ada. Kami tetap berharap mengupayakan agar tidak terjadi pemaksaan. Pemerintah daerah juga sudah sambung rasa agar warga bekerjasama dan kami sudah menyiapkan fasilitas untuk proses pindah, mulai kendaraan angkut hingga rusunawa yang fasilitasnya sudah kami cek, seperti listrik dan air," ujar Pandu saat dihubungi Tribun Jogja, Selasa (24/4/2018).
Baca: Bandara NYIA Kulonprogo Pertahankan Kawasan Hijau Pertanian
Lanjut Pandu, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 58 surat SP3 yang diberikan kepada warga termasuk ahli waris.
Hari ini tidak ada kegiatan AP 1 di lokasi bandara.
Selaku pengelola bandara, AP 1 menghimbau agar warga penolak bekerja sama dengan suka rela mau pindah agar menghindari upaya pemaksaan saat pengosongan lahan.
"Program terus berjalan. Sekali lagi kami bertindak sesuai prosedur dan aturan yang ada. Untuk itu, kami berharap warga bersiap siap untuk pindah karena setelah SP3 diberikan no excuse lagi," imbuh Pandu.(TRIBUNJOGJA.COM)