Pendidikan
Gandeng Universitas, Plug and Play Ingin Bangun Ekosistem Bisnis yang Kondusif
Wesley juga mengapresiasi langkah Fisipol UGM yang memiliki program 'Creative Hub' sebagai wadah menumpahkan ide kreatif
Penulis: Rizki Halim | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebagai perusahaan akselaerator startup, Plug and Play saat ini terus melakukan beberapa upaya guna dapat membangun ekosistem bagi para mahasiswa yang memiliki jiwa entrepreneur.
Satu diantaranya, perusahaan yang berkantor pusat di Silicon Valley tersebut berupaya melakukan kerjasama dengan universitas sebagi lembaga pendidikan yang selama ini dianggap memiliki potensi besar untuk menciptakan pengusaha.
"Saat ini kami belum melihat ekosistem secara penuh di Indonesia, karena itu, menurut kami perlu juga campur yangan universitas untuk dapat mewujudkan ekosistem yang kondusif tersebut," ujar CEO Plug and Play Indonesia, Wesley Harjono, seusai menandatangani nota kesepahaman dengan Fisipol UGM, Kamis (19/4/2018).
"Peran universitas sangat besar, karena tanpa adanya campur tangan universitas tidak akan ada startup yang berkualitas saat ini," lanjutnya.
Selain itu, Wesley juga mengapresiasi langkah Fisipol UGM yang memiliki program 'Creative Hub' sebagai wadah menumpahkan ide kreatif di berbagai bidang usaha.
Dalam wujud nyata, melalui nota kesepahaman yang ditandatangani dengan Fisipol UGM, Plug and Play akan memberikan dukungan penuh pada Creative Hub, agar nantinya akan muncul calon pengusaha terbaik dari universitas.
"Pendampingan dan pembinaan dari universitas itu yang ingin kami support, sehingga saat keluar dari 'Creative Hub' mereka bisa langsung siap jika misalnya dipertemukan dengan perusahaan di pasar," urai Wesley.
Nantinya, beberapa karya terbaik dari program Creative Hub Fisipol UGM akan dijaring dan mengikuti program akselerasi oleh Plug and Play di Jakarta.
Dengan akselerasi tersebut, Plug and Play berharap agar para calon pengusaha yang produknya mampu di akselerasikan dapat disalurkan langsung menuju pasar.
"Kami berkomitmen membantu mereka, agar saat mereka masuk ke akselator, kita bisa menjadi jembatan mereka untuk masuk ke pasar," pungkas Wesley. (*)