Budaya
Berebut Uborampe Labuhan, Darmopar Percaya Bisa Mendatangkan Keberkahan
Warga percaya berebut gunungan dalam acara labuhan di Pantai Parangkusumo bisa mendatangkan keberkahan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM - Panas terik matahari yang membakar ubun-ubun kepala tak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk mengikuti prosesi labuhan ageng di Pantai Parangkusumo, Senin (16/4/2018) siang.
Tanpa ada komando, masyarakat secara bergerombol mengelilingi para Abdi Dalem yang mengarak empat ancak berisi pengageman dan ubarampe menuju bibir pantai.
Seorang warga Bantul, Darmopar, mengaku sengaja datang ke Pantai Parangkusumo untuk melihat secara langsung prosesi ritual labuhan.
Ia memegang teguh keyakinan bahwa ritual labuhan dapat mendatangkan keberkahan pada dirinya dan keluarganya.
"Saya sengaja datang kesini (pantai) pengin lihat labuhan. Untuk keberkahan. Ini saya dapat kembang (Bunga), nanti ini akan saya sebar di tanaman padi, supaya panennya melimpah," ujar Darmopar, sembari menunjukan bunga yang didapat dari labuhan.
Anggapan tak jauh berbeda diutarakan Mila, pengunjung asal Bantul.
Ia mengaku datang ke pantai Parangkusumo karena tertarik dan penasaran pada ritual labuhan.
"Saya penasaran. Belum pernah ikut, jadi sekarang saya bela-belain kesini," terangnya.
Ketika ditanya tujuan ikut labuhan, Mila mengaku ingin mendapat keberkahan.
"Supaya berkah, keluarga tentram, tenang, dan damai," harap dia.
Sementara itu, pengunjung lain, Siti Farhah, mengatakan, diusianya yang sudah tidak bisa dikatakan muda lagi, ia mengaku belum pernah melihat langsung prosesi labuhan.
Sehingga, pada kesempatan yang istimewa, dirinya tergerak untuk ikut pada labuhan tahun Dal ini.
"Penasaran belum pernah lihat. Cuma pengen tau, karena belum pernah lihat.
Prosesi ritual labuhan itu seperti apa," ungkap dia.
Usai melihat prosesi labuhan, ia mengaku cukup terkesan.
Menurutnya, tradisi labuhan bagus sebagai refleksi kepada anak cucu di masa yang akan datang.
"Tradisi ini perlu dilestarikan, supaya anak cucu mengetahui hal-hal semacam ini," tutur dia. (tribunjogja)