Features

Kerajinan Mosaik dari Limbah Kaca Karya Pria Bantul Ini Diekspor ke Jepang Hingga Jerman

produk-produk kerajinan mosaik Suyanto, warga Semoyan, Singosaren, Bantul diekspor ke mancanegara

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Suyanto menunjukkan mosaik hasil kreasinya di Singosaren, Bantul, Selasa (10/4/2018) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Selain di pasarkan didalam negeri, produk-produk kerajinan mosaik Suyanto, warga Semoyan, Singosaren, Bantul ternyata sudah merambah pasar ekspor mancanegara.

"Produk mosaik saya ini kan handmade full, semua prosesnya dikerjakan dengan tangan. Ternyata disukai oleh pasar, dari dalam negeri maupun luar negeri. Kalau luar negeri, ekspor yang pernah saya lakukan melalui pihak ketiga, dikirim ke Jepang hingga Jerman," ungkap Suyanto, ketika ditemui di rumahnya, Selasa (10/04/2018).

Sementara untuk pasar dalam negeri, ia mengaku sudah pernah mengirimkan produk kerajinannya seluruh indonesia.

"Produk mosaik saya ini, pernah dikirim dari Aceh sampai Papua, semua pernah dikirim," jelas dia.

Bahkan, alumni Geologi UPN ini mengatakan beberapa testimoni para konsumen mengaku produk yang dihasilkan olehnya merupakan produk eksklusif karena diciptakan seluruhnya menggunakan tangan manusia.

"Katanya produk saya ini memiliki nilai seni tinggi," beber Suyanto.

Prospek pasar kerajinan mosaik, dikatakan Suyanto, memiliki nilai ekonomis tinggi. Ia sendiri menjual produk miliknya dari mulai harga Rp10ribu hingga Rp10 juta.

"Dalam sebulan omzet pendapatan, bisa sampai Rp10 juta hingga Rp 11 juta," terangnya.

Namun, demikian, ia mengaku sampai saat ini masih terkendala oleh produksi. Hal ini karena semua pengerjaan mosaik dilakukan secara mandiri, sehingga kapasitas produksi masih sangat terbatas.

"Kendala utama memang masalah sumber daya manusia (SDM), kerana saya melakukan semuanya sendiri. Tetapi ke depan, kapasitas produksi akan saya tingkatkan, karena prospek ini sangat bagus," ungkap dia.

Di tangan kreatif Suyanto, limbah kaca dan kayu yang biasanya dibuang, bisa disulap menjadi produk-produk kerajinan mosaik yang unik dan ciamik.

Ketika disambangi di rumahnya, di sebuah bengkel kecil bernama Citra Surya Mozaik, Suyanto tampak tengah memotong-motong limbah kaca menggunakan cutter kaca membentuk sebuah pola-pola.

Terlihat ada pola segitiga, bujur sangkar, trapesium, hingga pola wajik.

Pola-pola itu kemudian di lem, direkatkan pada sebuah objek yang telah dibentuk sebelumnya membentuk mosaik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved