Perang Dagang AS-China, Bagaimana Nasib Rupiah?
Indeks saham di AS seperti Wall Street dan Dow Jones Industrial Average anjlok, begitu pula dengan indeks saham Asia.
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Ketegangan perdagangan terus bergulir antara dua ekonomi terbesar, yakni Amerika Serikat dan China.
Ketegangan tersebut tentu diwarnai dengan ditebarnya ancaman pengenaan tarif impor dan perang dagang.
Presiden AS Donald Trump menuding China melakukan praktik perdagangan yang tak adil, menyalahi aturan perdagangan global, dan mencuri kekayaan intelektual AS.
Kebijakan yang diambil Trump, pertama, adalah menandatangani aturan pengenaan tarif impor baja sebesar 10 persen dan tarif impor alumunium sebesar 25 persen.
Trump pun dalam akun Twitter pribadinya menyatakan bakal menurunkan defisit perdagangan sebesar 1 miliar dollar AS.
Adapun defisit perdagangan AS dengan China pada tahun 2017 lalu mencapai 375,2 miliar dollar AS.
Kebijakan tersebut membuat China naik pitam.
Pemerintah China menyatakan, perang dagang tak akan menguntungkan siapapun dan China telah mempersiapkan respon terbaik untuk membalas kebijakan Trump tersebut.
Baca: Radar Canggih Pendeteksi Nyamuk Dikembangkan oleh Ilmuwan China
"Memilih perang dagang jelas keputusan yang salah, pada akhirnya Anda akan melukai orang lain dan diri sendiri. China tentu saja akan membuat respon yang sesuai dan diperlukan," ujar Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
Prediksi Skor dan Line Up Copa Del Rey Barcelona vs Sevilla Malam Ini |
![]() |
---|
5 Tempat Terlarang Menaruh HP Alias Handphone, Baiknya Jangan Lakukan Jika Tak Ingin Celaka |
![]() |
---|
Transfer Pemain AC Milan, Hakan Calhanoglu Setuju Kontrak Baru? |
![]() |
---|
SINOPSIS Ikatan Cinta Hari Ini Rabu 3 Maret 2021, Elsa Halalkan Segala Cara Agar Nino Kembali |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Kota Yogya Diguyur Hujan Es Sebesar Kelereng |
![]() |
---|