Misteri Emas Wonoboyo

Ada Simbol Kerajaan, Pemiliknya Diduga Dyah Bunga dan Cri Spi

pertanyaan mendasar tentang harta karun emas Wonoboyo adalah benda-benda tak berbatas nilainya itu milik siapa

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Iwan Al Khasni
IST
Ilustrasi 

Karena itu dugaan dua nama itu inisial si pande emas, bisa disisihkan. Akan lebih masuk akal jika dua nama itu dipahat oleh pemesannya, untuk nantinya akan diserahkan ke maharaja, atau penguasa tertinggi waktu itu.

Akhirnya Riboet sampai pada kesimpulan yang sama dengan Prof Timbul Haryono. Benda-benda emas luar biasa indah itu merupakan kelengkapan pemujaan atau upacara tokoh elite berlatar keagamaan Siwais.

Ukiran hebat di dinding mangkuk emas menggambarkan cerita Ramayana, mirip dengan relief di Candi Siwa (Prambanan). Prasasti Wukajana yang dikeluarkan Raja Balitung (905 M), menyebut cerita Ramayana ini.

"Artinya, cerita ini populer pada masa Balitung, dan dimungkinkan harta karun ini berasal dari masa yang sama. Secara paleografi, aksara yang digunakan populer dipakai masa Rakai Pikatan hingga Balitung," tulis Riboet dalam laporan kajian inskripsi emas Wonoboyo.

Lokasi Temuan Emas Fantastis Itu Kini Sama Sekali Tak Bertanda
Lokasi Temuan Emas Fantastis Itu Kini Sama Sekali Tak Bertanda (Kolase IST/Tribunjogja.com)

Di sisi lain, Riboet menawarkan pemikiran lain, yang menduga harta karun itu sudah mengalami transportasi akibat aliran lahar dari sebelah utara lokasi temuan yang berada di pinggiran sungai kecil.

Hal ini didukung pula tidak ada temuan pondasi bangunan di sekeliling lokasi temuan tiga guci penuh berisi emas, dan benda-benda lain yang terkonsentrasi di satu titik, seolah sengaja ditumpuk-tumpuk.

Pertanyaan lain, apakah harta karun itu disembunyikan dengan cara dipendam oleh suatu sebab, apakah kekacauan di keraton, konflik di lingkaran elite kerajaan, atau dicuri dari kedaton terus disembunyikan di tegalan atau sawah, coba dijawab Timbul Haryono.

Menurut Timbul, transportasi itu terjadi secara cultural transform, bukan natural transform. Sebab, menurut Timbul, para penemu benda itu menyaksikan posisi guci/wadah emas masih tegak berdiri.

"Seolah seperti diletakkan sengaja. Jadi perpindahan itu karena faktor tingkah laku manusia. Nah, penyebab pemindahan apa, ini masih perlu dibicarakan dengan bukti pendukung lainnya," jelas Timbul dalam laporan kajian arkeologis temuan emas Wonoboyo ini.(Tribunjogja.com/BerkalaArkeologiXIII-1993/xna)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved