Kesenian Tayub Meriahkan Kirab Merti Dusun Ngentak
Kesenian tradisional tayub meriahkan kirab merti Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Srandakan, Bantul.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM - Kirab Budaya hasil bumi dari serangkaian acara Merti Dusun Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul, Sabtu (31/03/2018) berlangsung unik.
Kirab Budaya dimulai dari Pantai Baru.
Ada gunungan hasil bumi dan aneka makanan dikirab keliling jalan kampung sepanjang dua kilometer hingga Dusun Ngentak.
Menariknya, dari Kirab Budaya tersebut, dipimpin oleh seseorang berkuda, mengenakan sorban putih, dengan pusaka keris terselip di pinggangnya.
Barisan kedua, ada gunungan aneka hasil bumi diiringi oleh para penari tayub (ledhek) dan aneka jenis makanan yang ikut serta diarak keliling kampung.
Usai dikirab, gunungan hasil bumi, penari tayub dan aneka makanan akan diserahkan terimakan kepada panitia Merti Dusun yang sudah menanti di pusat acara.
Ketua Panitia, Ridwan Sudiyanto, mengatakan, usai Kirab Budaya diterima oleh panitia, nantinya akan dilakukan Upacara Ritual adat Jawa, Kebar dan tabur bunga.
"Usia diterima para penari tayub akan menari di Dusun Ngentak sampai sore, sekitar pukul 15.00 WIB," terangnya.
Lanjutnya, usai menari tayub, kegiatan Merti Dusun kemudian dilanjutkan dengan kenduri dan kesenian.
"Hari ini ritual adatnya dan nanti malam hiburan. Ada Reog, Ketoprak, Panemboro dan kesenian lainnya," terang dia.
Diceritakan sebelumnya, sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil pertanian dan kejayaan laut yang melimpah, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamtan Srandakan, Bantul, menggelar Merti Dusun, Sabtu (31/03/2018) pukul 10.00 WIB.
Serangkaian kegiatan Merti Dusun ini diawali dengan melakukan bersih kampung, bersih makam dan menggelar doa bersama seluruh warga.
Usai doa, acara kemudian dilanjutkan dengan kirab Budaya dari Pantai Baru, Ngentak, mengelilingi desa sepanjang sekira dua kilometer.
Merti Dusun ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh masyarakat dusun Ngentak. Digelar setiap bulan Rajab, sebelum memasuki bulan Ruwah (penanggalan Jawa).
"Merti dusun ini tradisi masyarakat ketika panen raya, jadi sebagai ungkapan dari syukur atas rizki yang melimpah," terang Ridwan, selaku ketua panitia.
Menurutnya, ungkapan syukur itu menyeluruh. Bukan hanya pada hasil pertanian semata. Namun diharapkan juga berkembangnya pantai baru dan sektor usaha lain di dusun Ngentak, Poncosari, Srandakan, tetap jaya. (tribunjogja)